skip to main | skip to sidebar

Pages

Senin, 20 Desember 2010

Pamor Indonesia Meningkat di Investor Dunia


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pasar modal Indonesia tiba-tiba menjadi menarik perhatian dan masuk radar investor.

VIVAnews - Memasuki akhir tahun 2010, Komite Ekonomi Nasional (KEN) membuat review perekonomian Indonesia selama 2010. Menurut KEN, Pemerintah Indonesia telah berhasil menjaga perekonomian stabil meski belum optimal.

Catatan Komite Ekonomi Nasional memperlihatkan keberhasilan Indonesia mengatasi krisis perekonomian global 2008/2009 telah menaikkan pamor Indonesia di mata investor, terutama investor asing.

"Ini bisa terlihat dari kondisi pasar modal Indonesia yang tiba-tiba menjadi menarik perhatian dan masuk dalam radar investor internasional," tulis laporan singkat KEN yang dipublikasikan hari ini, Senin 20 Desember 2010. Tak heran bila kemudian pasar modal di Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, kata KEN, tatkala Indonesia dapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan semakin banyak investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia.

Menjelang akhir 2010, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga telah menembus 3500, bahkan pada 19 November 2010 IHSG berhasil naik ke level 3724 atau naik 46,98 persen dibandingkan dengan level terakhir 2009. Kinerja IHSG ini merupakan salah satu yang tertinggi du dunia. Penguatan IHSG terjadi karena dukungan perbaikan ekonomi yang terjadi.

Namun demikian, KEN merekomendasikan kehati-hatian pemerintah diperlukan atas penguatan ini. Tantangan yang perlu dipecahkan saat ini adalah, bagaimana mengalirkan modal asing ini masuk ke sektor produksi atau sektor riil.

Hal yang menguntungkan bagi Indonesia adalah masuknya dana asing, pada November 2010, yield surat utang Indonesia berhasil turun sampai di kisaran 6,44 persen. Rendahnya imbal hasil ini memberikan dampak positif ke pembayaran bunga surat utang baru yang diterbitkan karena lebih murah.

Khusus untuk pertumbuhan kredit investasi, Indonesia pada awal tahun juga ada di kisaran 12 persen. Namun langkah Bank Indonesia selama berjalannya tahun anggaran telah membuahkan hasil. Tercatat pada September 2010 laju pertumbuhan kredit dinilai telah normal dengan porsi pertumbuhan kredit sudah sampai 21,5 persen dengan kredit modal kerja tumbuh sebesar 21 persen dan kredit investasi tumbuh 17,6 persen. Untuk total dana pihak ketiga di perbankan sampai September 2010 tercatat mencapai Rp2.144,1 triliun atau naik 15,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

KEN mencatat memasuki tahun 2010 Indonesia sebenarnya memiliki modal yang cukup meyakinkan, yakni inflasi 2,8 persen pada tahun 2009. Tekanan inflasi yang relatif rendah ini sempat membuat semua pihak optimis. "Namun tekanan harga pangan membuat inflasi 2010 berada di atas target pemerintah maupun Bank Indonesia," tulis KEN.

Selain itu, pertumbuhan kredit yang mulai meningkat dan kenaikan tarif listrik di pertengahan tahun 2010 turut memberikan tekanan inflasi tambahan. Akibatnya, inflasi 2010 diperkirakan berada pada kisaran 6-6,5 persen.

Sepanjang 2010, Bank Indonesia tetap mempertahankan BI Rate pada 6,5 persen karena tekanan inflasi masih relatif terkendali. Suku bunga dunia masih berada pada level yang rendah sehingga mengurangi tekanan terhadap Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga. Menaikkan suku bunga tidak menjadi pilihan BI karena dikhawatirkan justru akan mendorong arus modal masuk lebih deras. Artinya, BI rate akan bertahan pada 6,5 persen sampai dengan akhir tahun 2010.

Untuk rupiah, memasuki 2010, melanjutkan tren penguatan yang terjadi sejak 2009. Optimisme terhadap perekonomian Indonesia yang berhasil mengatasi tekanan krisis perekonomian global telah memicu aliran modal ke Indonesia. Ini sekaligus memberikan sentiment positif terhadap rupiah. Selain itu, pelemahan dolar terhadap hampir seluruh mata uang dunia juga memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap rupiah.

Pada Agustus rupiah menguat ke level Rp9000 per dolar. Pada akhir tahun 2010 nilai tukar diperkirakan masih akan ada di kisaran Rp9000 per dolar.

• VIVAnews

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...