skip to main | skip to sidebar

Pages

Jumat, 18 Februari 2011

Sulbar Optimis Produksi Biji Kakao Tembus 200 Ribu Ton



MAKASSAR -- Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) memproyeksikan produksi biji kakao kering tahun ini bisa tembus 200 ribu ton, dan pada 2013 tembus 300 ribu ton. Tahun lalu, provinsi termudah di Sulawesi itu menghasilkan biji kakao 117 ribu ton, naik dari 130 ribu ton pada 2009.

Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, mengatakan, sampai saat ini, Sulbar masih menyumbang 24 persen terhadap produksi kakao nasional. Sementara Sulawesi menyumbang 72 persen.

"Produksi kakao ini ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Sulbar," kata Anwar dalam konferensi pers, Selasa malam, 8 Februari. Semester pertama tahun lalu, komoditas kakao memberikan kontribusi 52 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Sulbar yang mencapai 15,09 persen.

Menurut Adnan, proyeksi produksi biji kakao sampai 200 ribu ton tahun ini, didorong oleh program Gerakan Rehabilitasi Nasional (Gernas) Kakao. "Program itu kita kombinasikan dengan pengelolaan yang baik, memperbaiki pola tanam, serta melakukan rehabilitasi dengan sambung samping dan sambung pucuk. Dengan program tersebut diharapkan 2013 mendatang, produksi kakao Sulbar bisa mencapai 300 ribu ton," urainiya.

Anwar menambahkan, kendala ekspor Sulbar saat ini ada pada infrastruktur pelabuhan. Namun, pihaknya sudah bekerjasama dengan pemerintah Filipina untuk pengembangan pelabuhan Sulbar. Pasalnya, Filipina kata Adnan memiliki industri pengolahan kakao tapi terbatas bahan bakunya. "Mereka butuh kakao sekitar 150 ribu ton per tahun, dan kita bisa siapkan itu," jelasnya.

Sulbar memiliki areal perkebunan kakao seluas 178 ribu hektare. Untuk memuluskan pasar kakao-nya, Anwar juga berencana membangun industri pengolahan kakao di Mamuju. Dengan industri tersebut, biji kakao akan diolah menjadi powder dan diekspor ke Filipina.

Dari Rp1 triliun dana gernas kakao yang digelontorkan pemerintah pusat tahun ini, Sulbar mendapatkan sekitar Rp202 miliar, sudah termasuk untuk peremajaan, intensifikasi, dan rehabilitasi. Sulbar dapat banyak karena daerah ini merupakan penggagas gernas kakao, dan 65 persen penduduknya hidup dari kakao.

sumber : http://www.fajar.co.id/

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...