skip to main | skip to sidebar

Pages

Rabu, 04 Mei 2011

Rohani Korban Kekerasan Rumah Tangga


Mingming Sari Nuryanti

Ming-ming Sari Nuryanti terpaksa melarikan enam adiknya, termasuk Rohani Nurfitri dari rumahnya di Bogor lantaran sikap orangtuanya yang kerap berlaku kasar dan suka menyiksa.

Atas dasar kemanuasian, Ming-ming akhirnya membawa kabur dari rumah orangtuanya. Hal ini dilakukan sejak delapan bulan lalu, dan mereka tinggal di rumah Bachrumsyah yang merupakan kakak kelasnya semasa kuliah di Universitas Pamulang.

Dia juga kaget mendengar adiknya kabur dari rumah Bachrumsyah. Sebab Ming-ming menilai tidak pernah terjadi masalah antara adiknya dengan keluarga Bachrumsyah. Terlebih adiknya itu diperlakukan sama seperi anak Bachrum sendiri.

"Saya sering berkomunikasi melalui telepon dengan Rohani, menanyakan kabar, tetapi malah saya kaget sekali kenapa dia bisa kabur dari tempat kak Bachrum dan dibilang macam-macam," tambahnya.

Kata Ming-ming, Bachrumsyah pernah menasehati Rohani, itu bertepatan dua hari sebelum Rohani kabur dari rumahnya. Melihat Rohani yang terbilang agak malas di rumah, Bachrumsyah meminta kepada anak berusia 12 tahun itu untuk belajar mandiri.

"Fitri (panggilan akrab Rohani), kalau kamu seperti ini terus nanti gimana hidup di masyarakat," kata Ming-ming menirukan ucapan Bachrumyah kepada Rohani.

Contoh yang dianggap malas Bachrum yakni, Rohani jarang mau mencuci bajunya sendiri. Walaupun dirinya menilai Rohani masih terbilang anak kecil tetapi kemandirian harus didik dari usia dini. Setelah dua hari menasehati Rohani seperti itu, dia dikabri oleh keluarga bahwa Rohani sudah kabur.

"Saat saya cari kemana-mana ternyata enggak ada, tahunya Rohani SMS saya. Bilang kalau dia lagi di rumah Ibu saya," ujarnya.

Dia yakin jika Rohani kembali lagi bersama dengan orangtuanya maka akan mendapat perlakuan yang dulu dirasakan Rohani dan saudara kandungnya lagi. "Bukan mendoakan, tetapi saya menilainya seperti itu," katanya.

Sepanjang tinggal di rumah Bachrumsyah, Rohani diajarkan ajaran Islam seperti biasanya. Jadi tidak benar tentang mencuci otak dan mengarahkan ke ajaran Negara Islam Indonesia (NII). "Ajaran islam yang diajarkan ke Rohani sehari-hari seperti dzikir pagi dan petang juga menghapal Al-Quran," katanya.

sumber : VIVAnews

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...