skip to main | skip to sidebar

Pages

Selasa, 05 April 2011

Sjarifuddin Prawiranegara di Mata Boediono


Boediono dan Darmin Nasutio

Memperingati 1 abad Sjafruddin Prawiranegara, Wakil Presiden Boediono menyatakan penghargaan terbaik untuk mengenang jasa beliau adalah dengan menjadikannya sebagai suri teladan. Wapres mengungkapkan sosok Sjafruddin ialah pria terbaik bangsa dan memberikan sumbangsih dalam perjalanan bangsa, dan seorang pribadi yang bernilai luhur.

"Dia orang yang pragmatis, rasional dan tidak dogmatis dalam pelaksanaan tugas-tugasnya," kata Boediono saat menghadiri acara Satu Abad Sjafruddin Prawiranegara di Gedung Kebon Sirih, Kompleks Bank Indonesia, Senin 28 Februari 2011.

Acara bertema 'Sjafruddin Prawiranegara Penyelamat Republik' ini diadakan di Bank Indonesia karena dari sekian banyak jabatan yang pernah diemban oleh Sjafruddin, ia menjabat paling lama sebagai Gubernur Bank Sentral (Bank Indonesia).

Sementara menurut Gubernur BI, Darmin Naustion sosok Sjafruddin Prawiranegara tidak dapat dipisahkan dari perekonomian Indonesia. Terkait dengan hal itu ada 2 peristiwa besar, pertama, penerbitan mata uang Indonesia pertama, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia). Sewaktu menjabat Wakil Menteri Keuangan, beliau adalah pencetus mata uang ORI sebagai alat pembayaran yang sah.

Kedua, gunting ala Sjafruddin. Di mana saat itu Indonesia dihadapkan pada 3 masalah besar yakni tekanan inflasi, masih berlakunya uang merah pasca ORI, dan masih minimnya kas pemerintah. Maka, Sjafruddin melakukan kebijakan potong uang merah (NICA).

Darmin juga mengatakan hal yang menjadikan Sjafruddin sebagai teladan generasi saat ini. "Beliau tidak memanfaatkan posisi sebagai pejabat negara. Sosok yang jujur tegar dalam bersikap."

Ketua Panitia satu abad Sjafruddin Prawiranegara, AM Fatwa, menyerahkan 2 buku kepada Wakil Presiden Boediono berjudul 'Sjafruddin Lebih Takut pada Allah' dan 'Presiden Prawiranegara'.

Buku terakhir menyebutkan, Sjarfuddin Prawinegara dan M Assat ialah 2 presiden yang terlupakan. Jadi selama 65 tahun Indonesia merdeka sudah ada 8 presiden antara lain: Soekarno (5 periode), Mr. Sjafruddin Prawiranegara (Ketua PDRI), Mr. Assat (Periode RIS), Soeharto (7 periode), BJ Habibie (peralihan revolusi), Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono (2 periode)

Dalam acara ini juga diputar film dokumenter mengenai perjalanan Sjafruddin, pembacaan puisi oleh Taufik Ismail yang berjudul Aku Rindu pada Zaman yang ikhlas dan bersahaja. Ikut hadir juga Taufiq Kiemas, Marzuki Alie, Mahfud MD, Try Soetrisno dan sejumlah anggota DPR lainnya.

sumber : VIVAnews

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...