skip to main | skip to sidebar

Pages

Rabu, 26 Januari 2011

Pemijahan Lele Dumbo Secara Alami

Kebutuhan masyarakat akan protein hewani semakin meningkat, hal ini sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Karena ikan ini sangat mudah dibudidayakan dan dapat hidup dan berkembang pada perairan yang buruk. Semakin berkembangya usaha budidaya lele, kebutuhan benih dirasa masih kurang.

Berikut diuraikan secara singkat teknik pemijahan lele dumbo, yang dapat dilakukan pada lahan yang sempit dan menggunakan sarana prasarana yang sederhana.

TEKNIK PEMIJAHAN

1. Menyiapkan Media Pemijahan
1. Menyiapkan bak pemijahan, Bak yang dipergunakan cukup dengan ukuran 2 x 3 m dengan dalam bak 1 m. Bak dicuci dengan larutan permangkanat dosis 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 gr / m3 air.
2. Menyiapkan Kakaban, terbuat dari ijuk yang dibingkai dengan bambu.
3. Menyiapkan Air Pemijahan, bak pemijahan diisi dengan air setinggi 40 cm. Air yang digunakan adalah air dari PDAM.
2. Menyiapkan Induk Lele
1. Merawat Induk Lele, Induk lele yang akan dipijahkan harus diberikan pakan yang baik agar dapat menghasitkan benih yang baik. Induk lele setiap hari diberikan pakan daging bekicot atau ikan rucah. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore dengan dosis 10% dari berat badan. Bak penampungan induk dekat dengan bak pemijahan agar menangkapnya mudah. Sebaiknya induk jantan dan betina ditempatkan secara terpisah. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, perawatan induk-induk dilakukan secara terpisah.
2. Memilih induk lele siap pijah, Ciri-ciri induk betina siap pijah adalah :
* Bagian perut membesar dan lunak kalau diraba,
* Dubur terlihat merah dan lubang pengeluaran telur lunak melebar,
* Membuat gerakan mondar-mandir,
* Bagian dubur merah dan lunak dan kalau diurut dari arah perut akan keluar cairan putih atau sperma.
3. Memijahkan Lele Dumbo
* Isi bak pemijahan dengan air setinggi 40 cm.
* Pasang kakaban hingga menutupi 80% permukaan air. Lepaskan induk-induk lele yang sudah dipilih dengan perbandingan 1 betina dan 2 jantan.
* Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari yang ditandai terlebih dahulu adanya kejar-kejaran antara induk betina dan jantan mengitari kakaban.
* Amati pada pagi hari, telur-telur sudah dilepas dan menempel pada seluruh permukaan kakaban.
4. Menetaskan Telur
* Menyiapkan bak penetasan telur, bersihkan terlebih dahulu bak-bak dengan permangkanat.
* Isi air penetasan setinggi 40 cm, pindahkan / angkat kakaban masukan kedalam bak yang sudah disiapkan.
* Amati telur-telur tersebut setelah 24 jam dan telur-telur tersebut mulai menetas. Telur yang baik akan menetas sampai 35 jam. Anak ikan yang keluar dari telur masih sangat kecil dan lemah. Badan transparan dan kalau dilihat dengan microskop akan terlihat masih mengandung kuning telur. Telur-telur yang tidak terbuahi berwarna kuning susu dan tidak akan menetas serta akan membusuk. Telur-telur yang terbuahi terlihat kuning transparan dan akan menetas setelah 34 jam sampai dengan 48 jam dikeluarkan oleh induk.
5. Pemeliharaan Larva
* Menyiapkan bak untuk budidaya pakan alami berupa dapnia atau cacing rambut. Cacing rambut banyak dijual di kios-kios pedagang ikan hias.
* Setelah telur lebih dari 48 jam dan sudah terlihat banyak yang menetas maka kakaban diangkat secara hati- hati.
* Merawat larva, larva yang baru beberapa hari menetas kondisinya masih sangat lemah. Larva in tidak memerlukan pakan tambahan sampai menunggu kandungan kuning telurnya habis. Kandungan kuning telur akan habis setelah menetas 7 hari. Untuk menjaga mortalitas yang tinggi pertu dipasang aerasi.
* Memberi pakan larva. Setetah kandungan 7 hari, kandungan kuning telur yang asd sudah habis dan harus segera diberi pakan tambahan dari luar. Pakan pertama dapat diberikan kuning telur yang diblender setiap pagi dan sore sebanyak satu butir per 5000 ekor. Pemberian pakan cacing rambut dapat diberikan setelah 11 hari dan juga dapnia.

MEMANEN BENIH LELE
Panen benih lele bukan merupakan kegiatan akhir dari kegiatan budidaya. Pemungutan hasil pertama dilakukan setelah benih berumur 17 sampai 21 hari (panjang t 2,5 cm). Pada ukuran tersebut benih lele sudah bisa ditebar pada petak pembesaran secara langsung atau ditebar pada tempat penampungan sambil menunggu pembeli.

ALAT BAHAN PEMANEN
Alat berupa seser, ember, waring, kantong plastik, tali karet, tabung udara, mangkok kecil. Perhitungan hasil biasanya dilakukan secara manual. Untuk memperoleh benih yang seragam digunakan ember plastik yang berlubang-lubang.

Sumber: http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/pemijahan-lele-dumbo-secara-alami/

Artikel Terkait



1 comments:

  1. UD. NABILA LELE

    Kami petani lele dari Sleman-Yogyakarta yang sudah berpengalaman. Kami menjual induk dan bibit lele sangkuriang berbagai ukuran. Melayani pengiriman keluar kota dan luar pulau. Alamat : Jl. Kaliurang Km 13,5 Sleman-Yogyakarta.
    Bibit lele yang kami hasilkan adalah bibit lele berkualitas, telah terbukti dengan penanganan yang baik dan benar bibit lele hasil dari produksi kami dapat berkembang dengan baik dan cepat pertumbuhannya. Berikut kami informasikan data dari tempat usaha pembibitan lele kami :
    Jenis : Sangkuriang (Sertifikat)
    Sistem : Intensif.
    Pemijahan : Alami.
    Sumber air : Air tanah / sumur.
    Kolam : Terpal dan semen
    Pakan : Cacing sutra.
    Pengangkutan:Dikemas dlm kotak styrofoam penahan panas, tahan sampai 16 jam.
    Kota tujuan : Seluruh Indonesia.
    Kapasitas pengiriman :
    UKURAN : KAPASITAS / Ekor / BOX :
    2-2 cm : 15.000.
    2-3 cm : 8.000.
    3-4 cm : 7.000.
    3-5 cm : 5.000.
    4-6 cm : 4.000
    5-7 cm : 3.000
    Induk : 15.
    Untuk informasi harga murah berkualitas silahkan contak person Andy 085753563403 / 081227354545, kunjungi blog kami di www.mbenih.blogspot.com atau datang langsung ke lokasi pembibitan kami di Jl.Kaliurang Km 13,5 Sleman (10 meter selatan Honda AHASS)
    Datang….Lihat dan tentukan keputusan yang terbaik bagi anda…..

    Catatan :
    Cara mempersiapkan air kolam terpal/semen sebelum bibit ditebar :
    a) Masukkan air setinggi 30 cm dengan cara dipercikkan
    b) Tebar garam ikan/garam grasak 100 g / m2
    c) Diamkan selama 3 hari
    d) Masukkan urea 10 g / m2 dan katalis plankton (probiotik) yang mengandung bakteri nitro (Em4, Sell multi) dosis 10 ml / m2
    e) Diamkan selama 5 hari sampai air berubah warna kuning kehijauan
    f) Volume air ditambahkan hingga 60 - 70 cm dan bibit siap ditebar.

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...