skip to main | skip to sidebar

Pages

Jumat, 10 Desember 2010

Karl May, Petualang Hebat Dari Penjara


Kira-kira seperti apa perasaan anda ketika karya anda digemari oleh orang-orang terkenal seperti Albert Einstein? Dr. Karl May yang lahir tahun 1842 di Jerman mengalami hal istimewa itu. Karya-karyanya dibaca oleh Albert Einstein, Hermann Hesse, Bertha von Suttner bahkan Adolf Hitler.
Remaja Indonesia pada dekade 1930-an seperti Bung Karno, Bung Hatta dan para perintis kemerdekaan di masa itu konon mengenal arti kemerdekaan setelah membaca buku-buku Karl May.

Ia merupakan penulis Jerman yang karyanya terlaris sepanjang masa. Hampir di semua negara terdapat komunitas penggemar buku-buku Karl May termasuk di Indonesia. Karl hidup sejaman dengan Jules Verne dan Mark Twain. Buku-bukunya bertema petualangan seperti Winnetou Si Kepala suku Indian, Kara Ben Nemsi, dan juga cerita remaja seperti Raja Minyak. Buku Karl May yang paling populer adalah Winnetou. Buku itu menceritakan orang Eropa yang ingin berpetualang. Tanpa sengaja, ia bertemu Winnetou, seorang kepala suku Indian Apache. Karena kekuatan pukulan tangan orang Eropa tersebut cukup kuat, ia disebut Old Shatterhand (yang mempunyai arti "Tangan Menghancurkan").

Karl sangat menderita di masa kecil Dia terlahir sebagai bayi yang buta untuk empat tahun pertama. Anak lelaki satu-satunya dari 12 orang bersaudara dengan ayah seorang penenun miskin. Bisa dibayangkan ekonomi yang morat-marit dari masa kanak-kanaknya. Kekurangan gizi selain menyebabkan kebutaan, juga menjadikan tubuhnya pendek untuk ukuran orang Jeman (hanya 166 cm), serta berkaki bengkok akibat terkena rakitis. Tapi justru dengan bentuk fisik seperti itu, dia kemudian menciptakan tokoh-tokoh berfisik serupa, yang kocak dan menawan, yang dicintai pembacanya, yang sebenarnya adalah representasi dirinya sendiri.

Menginjak umur 5 tahun, Karl kecil dioperasi sehingga ia bisa melihat lagi. Saat umurnya 27 tahun, Karl pernah dipenjara selama 7 tahun karena dituduh mencuri. Kehidupan penjara yang menjenuhkan terpaksa diisinya dengan kesibukan membaca. Kebetulan seorang penjaga penjara berkenan meminjamkan koleksi bukunya kepada Karl. Buku-bukunya itu adalah koleksi buku geografis. Mau tidak mau Karl membacanya sebab hanya itu yang tersedia. Ternyata itu adalah awal dari ilham Karl untuk menulis buku petualangan lebih dari 80 judul.

Hingga saat ini karya-karyanya telah diterjemahkan ke lebih dari 35 bahasa negara di dunia. dalam bukunya yang berjumlah sekitar 80 judul Karl May bercerita tentang negeri-negeri yang eksotis mulai dari kawasan Artik hingga Laut Selatan (Indonesia atau Samoa), dari Eropah ke Afrika, dari Asia ke Amerika Tengah atau Selatan. Imajinasi yang keluar tentang negeri-negeri eksotis diperkuat dengan teknik penyebutan “Aku” sebagai si narator, studi literatur yang lengkap dan sangat mendukung kisah-kisah petualangannya.

Meskipun lahir di pertengahan abad 19, namun hingga abad ini, masih ada saja dan terus akan ada produk baru baik barang maupun jasa yang diproduksi berdasarkan karya-karyanya dengan menggunakan teknologi mutakhir, termasuk situs internet dari masyarakat literatur nomor lima terbesar di Jerman, trip reguler ke negeri Barat Jauh di Amerika Utara, atau produksi Digital Video Disc dari film-film berdasarkan tulisannya, hingga e-book dari buku versi Jerman dan juga Inggris yang untuk pertama kali diterbitkan 120 tahun sejak karyanya ditulis.
Karl May, seorang petualang hebat dalam banyak kisah perjalanan. Sampai saat ini banyak orang terkenal yang masih terinspirasi dengan karya-karyanya.




Sumber : http://www.kavalera.co.cc/2009/07/karl-may-petualang-hebat-dari-penjara.html"

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...