skip to main | skip to sidebar

Pages

Sabtu, 14 Januari 2012

Tahun 2012 Pasar Modal Hadapi Krisis

Tahun 2012 Pasar Modal Hadapi Krisis Jakarta: Masuknya peringkat utang Indonesia dalam investment grade memang menjadi kabar yang menggembirakan dalam menutup tahun 2011. Kondisi tersebut pun disambut gembira oleh Presiden SBY yang mengharapkan kenaikan peringkat utang tersebut merupakan suatu peluang emas yang tidak boleh disia-siakan. Akan tetapi di samping kabar baik tersebut juga tak dapat dipungkiri bahwa di tahun 2012 masih akan terus berhadapan dengan yang namanya krisis global tak terkecuali Indonesia yang mendapatkan prediksi tersendiri dari Presiden SBY. Sekilas menengok ke belakang, dalam pidatonya sebelum acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun Anggaran 2012 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/12) yang dikutip oleh Vibiznews, Presiden SBY menyampaikan bahwa kemungkinan pada 2012 Indonesia akan merasakan krisis global yang kedua. Namun demikian dengan kondisi fundamental yang baik, Indonesia diharapkan akan mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% dengan tingkat inflasi rendah 4,3%. Sedangkan cadangan devisa tinggi US$110,1 miliar dan BI rate rendah 6% pada tahun 2012. Oleh karena itu, di tengah kekhawatiran akan adanya krisis global pada tahun ini beruntung bagi Indonesia dikarenakan termasuk negara yang tetap dipandang oleh negara-negara lainnya sebagai tempat paling menarik untuk berinvestasi. Hal ini paling tidak dapat dilihat dari target pertumbuhan ekonomi global yang akan dicapai oleh Indonesia pada tahun 2012 sebesar 6,6% berdasarkan data yang dikutip Vibiznews dari Bloomberg&Asia Pacific per September 2011 dimana pada tahun 2011 berhasil mencapai 6,5%. Melihat berbagai kondisi positif tersebut, tak mengherankan jika Indonesia masih aman dari guncangan krisis global tahun ini sekalipun sikap kewaspadaan para pelaku ekonomi maupun pasar modal tetap harus dilakukan untuk menjaga segala kemungkinan yang masih bisa terjadi kapan saja. Situasi inilah yang akhirnya memicu suatu pertanyaan bagaimana sebaiknya yang dilakukan oleh Indonesia dalam menghadapi krisis global?. Berbagai pendapat dan pernyataan dari para pengamat ekonomi pun bermunculan namun berikut ini ada empat hal yang perlu dilakukan berdasarkan pendapat dari Alfred Pakasi, CEO Vibiz Consulting. 4 (empat) langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi krisis global : 1. Perkuat ekonomi domestik yang terdiri dari : 2.Pengembangan local demand diantaranya, transportasi, komunikasi, logistik, retail, dan lain sebagainya 3.Pembiayaan diantaranya, perbankan, pasar modal, pasar uang 4.Infrastruktur - Tekan impor konsumtif - Diversifikasi ekspor - pasar Asia - Pasar atraktif PMA Dengan menerapkan semua langkah tersebut diharapkan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2012 akan terus bertumbuh positif. Pertumbuhan tersebut semakin dikuatkan seiring dengan target pertumbuhan IHSG yang akan semakin membaik bahkan dapat melampaui level 4000 hingga mendekati 5000 tahun ini. "Tahun 2012 diprediksi tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan tahun 2011 dimana Amerika sendiri masih tetap dalam pemulihan ekonomi namun melambat. Sementara IHSG kita yang pada tahun 2011 hanya tumbuh 3,18% dibandingkan tahun 2010 sebesar 45% memang kecil sekali akan tetapi jika kita mau membandingkan dengan negara-negara di dunia lainnya, Indonesia masih lebih baik. Oleh sebab itu, peluang ihsg di 2012 berpotensi semakin baik terlebih Indonesia masih menjadi negara favorit bagi para investor asing untuk berinvestasi dan kita harapkan memang masih banyak dana-dana asing yang akan masuk pada tahun ini untuk memperkuat perekonomian kita," ujar Alfred Pakasi, CEO Vibiz Consulting dalam seminar saham "Diskusi Pasar Modal dan Market Outlook 2012" di Jakarta, Sabtu (14/01). (http://www.vibiznews.com/ARI) sumber : http://berita.liputan6.com/read/372323/tahun-2012-pasar-modal-hadapi-krisis

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...