skip to main | skip to sidebar

Pages

Sabtu, 14 Januari 2012

Pertanian Organik Dikembangkan

padi organik Agam, Padek—Pertanian organik mulai digalakkan Pemkab Agam. Ini sebagai pengganti pertanian secara anorganik yang menggunakan pestisida atau obat tanaman. Karena, hasil yang didapatkan melalui pertanian organik ini lebih baik dan konsumen pun mulai mencari tanaman organik ini karena dinilai sehat. Cara-cara bertani secara organik pun mulai disosialisasikan dan diberitahukan pada petani. Termasuk, kerusakan yang bisa ditimbulkan pestisida pada tubuh maupun tanah yang ditanami. Salah satu contoh daerah yang telah berhasil menggunakan pertanian organik ini di Nagari Koto Tinggi, Baso. Petani di nagari ini mulai menghentikan penggunaan pestisida dalam bertani. Seperti menanam sayur wartel dan kol. Bahkan tanaman yang lebih besar lagi seperti jeruk madu ditanam dan dirawat secara organik. Tokoh masyarakat yang juga sebagai ketua kelompok tani, Edi Junaidi menjelaskan jeruk madu di Kenagarian Koto Tinggi ini ditanam oleh masyarakat dengan cara organik. Saat ini hasil yang didapatkan dari tanaman itu sudah tampak. Hasil panen lebih banyak dan bagus. Bupati Kabupaten Agam, Indra Catri menjelaskan petani di nagari ini mulai mengalihkan cara bercocok tanam mereka ke cara organik. Salah satu tanaman yang menonjol jeruk madu. “Masyarakat di daerah ini telah membuktikan manfaat organik pada tanaman mereka. Salah satu buktinya dengan berkembangnya tanaman jeruk madu mereka ini. Saat ini sekitar 20 hektare tanaman jeruk madu siap panen,” ujarnya ketika ikut Safari Ramadhan Pemprov Sumbar yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumbar, Leonardy Harmainy di Masjid Darul Akhayar Nagari Koto Tinggi, (6/8). Khusus untuk jeruk madu, masyarakat ini telah siap mengembangkan lahan pertanian. Sudah ada 23 hektare lagi lahan yang ditanami jeruk madu. Jadi targetnya menjadi darah penghasil jeruk madu yang akan dipasarkan hingga ke luar negeri. Dengan berhasilnya nagari ini mengembankan tanaman jeruk madu, direncanakan ada tiga menteri yang akan mengunjungi lahan jeruk madu masyarakat ini. Tiga menteri yang direncanakam datang Selasa, (9/8) itu Menko Kesra, Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Agum Gumelar. Wakil Ketua DPRD Sumbar, Leonardy Harmainy mendukung pertanian organik ini. Dia bersedia menyediakan cairan organik yang bisa meningkatkan hasil tanaman. “Saya memiliki cairan organik yang telah diuji hasilnya pada lahan pertanian. Jadi bagi masyarakat yang ingin mencoba akan saya beri,” imbuhnya. sumber : http://bppsdmp.deptan.go.id/

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...