Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Paramadina Dr Anis Baswedan mengatakan program "Indonesia mengajar" mengusung tujuan ganda.
Pertama untuk mengisi kekurangan guru berkualitas di SD di daerah-daerah dan kedua untuk membekali anak-anak muda terbaik yang berpotensi menjadi pemimpin kelas dunia (world-class leader) di bidangnya dengan pengalaman hidup dan bekerja bersama rakyat kecil di pelosok Indonesia.
Hal itu dikemukakan penggagas program Indonesia mengajar, Anis Baswedan saat diterima Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Idrus A Paturusi yang didampingi Wakil Rektor I, II, dan III, di Makassar, Senin.
Program Indonesia mengajar sementara ini dipilih daerah Bengkalis, Tulang Bawang Barat, Halmahera Selatan, Majene (Sulawesi Barat), dan Paser (Kalimantan Timur).
"Mereka itu berangkat menuju desa-desa terpencil bertepatan hari Pahlawan 10 November 2010," katanya.
Selama setahun mereka bertugas akan memberi inspirasi bagi anak-anak di berbagai pelosok, Kita berharap juga, Unhas menjadi rumah dan merasakan keindonesiaan mereka, ujar Anis Baswedan.
Rektor Unhas Idrus A Paturusi menyambut baik program ini dalam upaya menjaring anak-anak muda berbakat di seluruh tanah air.
Idrus memberikan contoh, para murid sekolah dasar di Papua karena kekurangan guru harus diajar oleh mereka yang justru baru tamat sekolah dasar.
Indonesia mengajar pada angkatan I menghimpun 51 alumni terbaik dari 10 perguruan tinggi di Indonesia. Ke-10 Perguruan Tinggi itu, ITB (14 alumni), UI (13), UGM (7), Unair (5), IPB, Undip, dan Unpad masing-masing tiga alumni, sementara Paramadina, ITS, dan Unhas masing-masing satu orang alumni.
Alumni-alumni ini dua di antaranya lulus dengan yudisium cumlaude yakni seorang dari jurusan Elektro ITB dan seorang lainnya dari Jurusan Manajemen Unpad Bandung. Beberapa di antaranya bahkan ada yang rela meninggalkan pekerjaan mereka yang sudah mapan. Mereka ini terdiri atas 26 orang laki-laki dan 25 perempuan.
Dilihat dari segi indeks prestasi kumulatif (IPK) 37 orang ber-IPK 3,25, dan 19 orang dengan IPK antara 2,8-3,24. Dari segi usia, 32 orang berusia 23 tahun, seorang antara 26-27 tahun, dan 18 orang berusia antara 24-25 tahun. Sebanyak 26 orang di antara mereka sudah terlibat dalam pekerjaan profesional, sementara 25 orang lainnya belum bekerja.
Dari 51 orang pengajar muda yang tergabung dalam "Indonesia Mengajar", Unhas menyumbang seorang alumninya yang tergabung dalam angkatan I/2010.
Dia adalah Yunita Ekasari Bahrun (24 th), alumni Pengembangan Wilayah Kota Teknik Arsitektur Unhas tahun 2010. Yunita rela meninggalkan posisinya sebagai Asisten Relasi Eksternal perusahaan tambang nikel PT Inco Tbk, perusahaan nikel transnasional yang sebenarnya mampu memberinya kesejahteraan materi yang sangat memadai.
Yunita merupaka finalis mahasiswa berprestasi tingkat Unhas dan termasuk wisudawan terbaik Jurusan Arsitektur periode III 2009-2010.
sumber : http://id.news.yahoo.com/
0 comments:
Posting Komentar