Jakarta: Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) menilai Liga Primer Indonesia adalah kompetisi profesional. Sehingga tak ada alasan untuk tak mengizinkan pertandingan yang digelar LPI.
Hal ini disampaikan ketua BOPI, Gordon Mogot dalam jumpa pers di gedung Kementrian Negara Pemuda dan Olah Raga, Senayan, Jakarta, Kamis (6/1).
"Kita tidak ada alasan untuk tidak mengizinkan karena semua memenuhi syaratnya. Dasarnya mereka profesional tentu tunduk pada aturan profesional," kata Gordon.
Menurut Gordon, BOPI telah memanggil Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk duduk bersama menyelesaikan konflik keduanya itu. "Tadi pagi sudah memanggil yang berkepentingan. Yang hadir kebetulan hanya LPI, yang PSSI tidak hadir karena sedang ke Qatar," imbuh Gordon.
Menurut Gordon, karena LPI telah memenuhi unsur profesionalisme, BOPI akhirnya mengizinkan LPI untuk menyelenggarakan kompetisinya. "Kami memutuskan untuk tanggal 8 (Januari) kita izinkan. Bahwa ada hal yang tidak puas, yang penting kita dasarnya undang-undang dan hukum. Terlebih hukum itu melindungi hak warga negara," beber Gordon.
Pengusaha Arifin Panigoro membentuk Liga tandingan dari liga yang dibentuk PSSI, yakni Liga Super Indonesia (LSI). Sebagian klub dari LSI itu ikut dalam kompetisi LPI. PSSI pun geram dan mengatakan LPI itu illegal. PSSI juga melayangkan surat kepada Polri pada 24 November 2010 dan 1 Desember 2010 agar Polri menindak kompetisi illegal LPI itu.
Setelah tiga Jenderal Mabes Polri datang dan berunding bersama Kemenegpora dan BOPI di gedung Kemenegpora, Senayan, Jakarta Pusat, Polri akhirnya mengizinkan LPI untuk menggelar pertandingan itu [baca: Akhirnya, Polri Izinkan LPI Bergulir].
sumber : http://id.news.yahoo.com/lptn/20110106/tsp-bopi-lpi-itu-profesional-c15d4f5.html
Hal ini disampaikan ketua BOPI, Gordon Mogot dalam jumpa pers di gedung Kementrian Negara Pemuda dan Olah Raga, Senayan, Jakarta, Kamis (6/1).
"Kita tidak ada alasan untuk tidak mengizinkan karena semua memenuhi syaratnya. Dasarnya mereka profesional tentu tunduk pada aturan profesional," kata Gordon.
Menurut Gordon, BOPI telah memanggil Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk duduk bersama menyelesaikan konflik keduanya itu. "Tadi pagi sudah memanggil yang berkepentingan. Yang hadir kebetulan hanya LPI, yang PSSI tidak hadir karena sedang ke Qatar," imbuh Gordon.
Menurut Gordon, karena LPI telah memenuhi unsur profesionalisme, BOPI akhirnya mengizinkan LPI untuk menyelenggarakan kompetisinya. "Kami memutuskan untuk tanggal 8 (Januari) kita izinkan. Bahwa ada hal yang tidak puas, yang penting kita dasarnya undang-undang dan hukum. Terlebih hukum itu melindungi hak warga negara," beber Gordon.
Pengusaha Arifin Panigoro membentuk Liga tandingan dari liga yang dibentuk PSSI, yakni Liga Super Indonesia (LSI). Sebagian klub dari LSI itu ikut dalam kompetisi LPI. PSSI pun geram dan mengatakan LPI itu illegal. PSSI juga melayangkan surat kepada Polri pada 24 November 2010 dan 1 Desember 2010 agar Polri menindak kompetisi illegal LPI itu.
Setelah tiga Jenderal Mabes Polri datang dan berunding bersama Kemenegpora dan BOPI di gedung Kemenegpora, Senayan, Jakarta Pusat, Polri akhirnya mengizinkan LPI untuk menggelar pertandingan itu [baca: Akhirnya, Polri Izinkan LPI Bergulir].
sumber : http://id.news.yahoo.com/lptn/20110106/tsp-bopi-lpi-itu-profesional-c15d4f5.html
0 comments:
Posting Komentar