Senin (10/1) depan akan menjadi hari bersejarah dalam sepakbola. Sebab saat itulah FIFA Ballon d'Or World Player of the Year pertama kali akan diberikan. Sebelumnya terdapat dua penghargaan untuk pemain terbaik, yaitu FIFA World Player of the Year yang pemilihannya berdasarkan suara pelatih dan kapten timnas dan Ballon d'Or Eropa Player of the Year yang berdasarkan suara wartawan. Tetapi kini dua penghargaan tersebut telah menjadi satu pada bulan Juli kemarin dengan tujuan yang sama yaitu memahkotai seorang raja lapangan hijau yang tak terbantahkan lagi kemampuannya.
Tiga finalis, semuanya berasal dari Barcelona, yaitu Lionel Messi, Xavi dan Andres Iniesta, telah menggambarkan bagaimana besarnya dominasi Blaugranas dan juga akademi La Masia, di mana ketiga pemain tersebut terasah. Tentu saja, pemilihan ketiganya menjadi finalis dirasa tidak fair oleh beberapa pihak sebab telah melupakan Wesley Sneijder, pemenang treble bersama Inter Milan dan finalis Piala Dunia bersama Belanda.
Namun keputusan telah diambil, dan hari pemilihan telah dekat, kini saatnya untuk menguji kekuatan masing-masing kandidat, dengan mengingat bahwa tidak ada kriteria konkret untuk penghargaan ini, yang memang hanya akan ditentukan oleh voting dari pelatih dan kapten tim nasional, serta wartawan.
Andres Iniesta (Barcelona/Spanyol)
Iniesta adalah salah satu pemain terbaik untuk musim panas Spanyol tahun lalu. Ia berhasil membantu memimpin negaranya untuk pertama kalinya meraih Piala Dunia 2010 bahkan dialah aktor tunggal keberhasilan Spanyol lewat gol kemenangan yang dicetaknya empat menit sebelum final memasuki adu pinalti. Iniesta membuat Spanyol menjadi pemenang dari permainan yang indah dan penuh bakat selama turnamen berlangsung di mana ia juga berhasil masuk ke dalam tim all-star dan memborong tiga penghargaan man of the match, termasuk di pertandingan final. Rapor cemerlang Iniesta bertambah panjang menyusul keberhasilannya bersama Barcelona yang memenangkan Divisi Primera dan Piala Super Spanyol.
Pada tahun 2009, Iniesta berada di urutan ke lima FIFA World Player of the Year dan juga masuk dalam nominasi untuk Ballon d'Or.
Nilai Minus Iniesta
Meskipun beberapa pihak menganggap dirinya sebagai favorit, namun tantangan terbesar justru datang dari kedua rekannya di Barcelona yaitu Messi dan Xavi. Pemain berjuluk The Illusionist's 2010 ini sebagian besar bermain di bawah bayangan rekan-rekannya. Tantangan lainnya adalah absennya Iniesta di musim 2009-10 yang berlangsung agak lama. Ia harus berada di luar lapangan dari pertengahan April sampai pada awal Piala Dunia dikarenakan cedera otot pada betisnya. Selain itu Iniesta juga sering absen sebelumnya karena beberapa cedera ringan lainnya.
Xavi Hernandez (Barcelona/Spanyol)
Di bawah bimbingan sang orkestra Barcelona, Pep Guardiola, Xavi telah mengangkat permainannya dari kelas dunia ke dalam kelompok permainan terbaik sepanjang masa. Dia adalah gelandang tengah terbesar dan pengatur serangan terhebat pada masanya.
Di Afrika Selatan 2010, ia menyelesaikan tidak kurang dari 599 dari 669 umpannya, keakuratannya mencapai 89 persen. Dia adalah otak di balik segala keberhasilan yang dicapai Spanyol dan Barcelona dalam beberapa tahun terakhir.
Kerjasamanya bersama Iniesta sangat padu, hal inilah yang kemudian menjadi masalah dalam memilih siapakah pemain terbaik di antara keduanya. Xavi, juga merupakan bintang di Piala Dunia bersama Spanyol, ia memperoleh dua man of the match.
Pada tahun 2009, ia berada di posisi ketiga untuk Ballon d'Or dan juga World Player of the Year. Kemampuan dan prestasinya mengalami peningkatan pesat di tahun 2010.
Nilai Minus Xavi
Xavi mungkin sangat Efisien pada penyerangan, namun posisinya di lapangan kadang-kadang juga membutuhkan tenaganya untuk bertahan. Meskipun Guardiola telah mengantisipasinya dengan memasang gelandang bertahan di belakang Xavi dan Iniesta, biasanya Sergio Busquets, kadang-kadang Javier Mascherano, tetapi lawan yang pintar akan tahu untuk memanfaatkan celah pada Xavi. Mereka akan berusaha menempatkan beberapa gelandang untuk mengepung dan merebut bola dari penguasaanya dan kemudian melancarkan serangan balik yang cepat. Begitulah cara Inter Milan menendang Barcelona dari semifinal Liga Champions 2009-10. Dan Xavi menjadi bagian penyebab kegagalan klubnya untuk mempertahankan gelar Eropa tersebut.
Lionel Messi (Barcelona/Argentina)
Messi telah menjadi favorit untuk penghargaan ini. Tanpa ragu, ia adalah pemain dunia yang paling terampil dan spektakuler saat ini. Kecemerlangannya bersama Barcelona selalu dibanding-bandingkan dengan bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, sebagai yang terhebat saat ini. Dengan bentuk permaianannya akhir-akhir ini, Messi mungkin memiliki momentum tambahan untuk menang di pemungutan suara.
Sebelumnya ia telah memenangkan dua penghargaan Ballon d'Or (yang dipilih oleh wartawan) dan juga FIFA World Player of the Year 2009 (yang dipilih oleh pelatih dan kapten). Pada tahun 2007 dan 2008, dia menjadi runner-up untuk FIFA Player of the Year dan berada di posisi ketiga dan kedua untuk Ballon d'Or. Ia kemudian berhasil menyelesaikan musim 2009-10 dengan 47 gol dan 13 assist di semua kompetisi (di satu waktu ia mencetak 11 gol dalam lima pertandingan). Kini Messi sudah mengoleksi 27 gol dan 14 assist di semua kompetisi di musim 2010-11. Messi juga menetapkan rekor Divisi Primera dengan mencetak 42 gol dalam 36 pertandingan di tahun kalender 2010, memecahkan rekor Mariano Martin dari 38 gol di tahun 1943
Nilai Minus Messi
Ini adalah hal yang sulit. Tapi kemungkinan halangan terbesar di resume Messi untuk merebut penghargaan ini adalah dirinya tidak seperti Xavi dan Iniesta, Messi bukanlah juara dunia. Perjalanannya bersama Argentina di Piala Dunia 2010 hanya berakhir di perempat final. Kinerja Messi di Timnas tidak mendekati bentuk terbaiknya di Barcelona. Hal ini semakin memperkuat anggapan yang menyebutkan Messi tidak mampu bermain maksimal untuk Argentina karena tidak ada Xavi dan Iniesta yang mendukungnya seperti di Barcelona. Messi bahkan tidak termasuk dalam tim all-star di Piala Dunia.
Jadi siapakah yang akan keluar sebagai yang terbaik? Persaingan para finalis ini pada akhirnya akan berakhir pada sebuah pertanyaan filosofis: Tanpa otak, apakah kaki akan mencetak gol? Yang artinya mampukah Messi mencetak banyak gol tanpa layanan eksklusif Xavi dan Iniesta?
Tanpa Xavi dan Iniesta, yang dibuktikan di Piala Dunia, sihir Messi menghilang. Sebaliknya, siapa yang akan menjadi pembunuh di depan dari umpan-umpan Xavi jika Messi tidak ada di sana untuk memanfaatkan mereka?
Hmm.. pilihan yang sangat sulit, jadi siapakah pilihan Anda?
sumber : http://www.bola.net/editorial/messi-xavi-iniesta-siapakah-yang-terbaik.html
Tiga finalis, semuanya berasal dari Barcelona, yaitu Lionel Messi, Xavi dan Andres Iniesta, telah menggambarkan bagaimana besarnya dominasi Blaugranas dan juga akademi La Masia, di mana ketiga pemain tersebut terasah. Tentu saja, pemilihan ketiganya menjadi finalis dirasa tidak fair oleh beberapa pihak sebab telah melupakan Wesley Sneijder, pemenang treble bersama Inter Milan dan finalis Piala Dunia bersama Belanda.
Namun keputusan telah diambil, dan hari pemilihan telah dekat, kini saatnya untuk menguji kekuatan masing-masing kandidat, dengan mengingat bahwa tidak ada kriteria konkret untuk penghargaan ini, yang memang hanya akan ditentukan oleh voting dari pelatih dan kapten tim nasional, serta wartawan.
Andres Iniesta (Barcelona/Spanyol)
Iniesta adalah salah satu pemain terbaik untuk musim panas Spanyol tahun lalu. Ia berhasil membantu memimpin negaranya untuk pertama kalinya meraih Piala Dunia 2010 bahkan dialah aktor tunggal keberhasilan Spanyol lewat gol kemenangan yang dicetaknya empat menit sebelum final memasuki adu pinalti. Iniesta membuat Spanyol menjadi pemenang dari permainan yang indah dan penuh bakat selama turnamen berlangsung di mana ia juga berhasil masuk ke dalam tim all-star dan memborong tiga penghargaan man of the match, termasuk di pertandingan final. Rapor cemerlang Iniesta bertambah panjang menyusul keberhasilannya bersama Barcelona yang memenangkan Divisi Primera dan Piala Super Spanyol.
Pada tahun 2009, Iniesta berada di urutan ke lima FIFA World Player of the Year dan juga masuk dalam nominasi untuk Ballon d'Or.
Nilai Minus Iniesta
Meskipun beberapa pihak menganggap dirinya sebagai favorit, namun tantangan terbesar justru datang dari kedua rekannya di Barcelona yaitu Messi dan Xavi. Pemain berjuluk The Illusionist's 2010 ini sebagian besar bermain di bawah bayangan rekan-rekannya. Tantangan lainnya adalah absennya Iniesta di musim 2009-10 yang berlangsung agak lama. Ia harus berada di luar lapangan dari pertengahan April sampai pada awal Piala Dunia dikarenakan cedera otot pada betisnya. Selain itu Iniesta juga sering absen sebelumnya karena beberapa cedera ringan lainnya.
Xavi Hernandez (Barcelona/Spanyol)
Di bawah bimbingan sang orkestra Barcelona, Pep Guardiola, Xavi telah mengangkat permainannya dari kelas dunia ke dalam kelompok permainan terbaik sepanjang masa. Dia adalah gelandang tengah terbesar dan pengatur serangan terhebat pada masanya.
Di Afrika Selatan 2010, ia menyelesaikan tidak kurang dari 599 dari 669 umpannya, keakuratannya mencapai 89 persen. Dia adalah otak di balik segala keberhasilan yang dicapai Spanyol dan Barcelona dalam beberapa tahun terakhir.
Kerjasamanya bersama Iniesta sangat padu, hal inilah yang kemudian menjadi masalah dalam memilih siapakah pemain terbaik di antara keduanya. Xavi, juga merupakan bintang di Piala Dunia bersama Spanyol, ia memperoleh dua man of the match.
Pada tahun 2009, ia berada di posisi ketiga untuk Ballon d'Or dan juga World Player of the Year. Kemampuan dan prestasinya mengalami peningkatan pesat di tahun 2010.
Nilai Minus Xavi
Xavi mungkin sangat Efisien pada penyerangan, namun posisinya di lapangan kadang-kadang juga membutuhkan tenaganya untuk bertahan. Meskipun Guardiola telah mengantisipasinya dengan memasang gelandang bertahan di belakang Xavi dan Iniesta, biasanya Sergio Busquets, kadang-kadang Javier Mascherano, tetapi lawan yang pintar akan tahu untuk memanfaatkan celah pada Xavi. Mereka akan berusaha menempatkan beberapa gelandang untuk mengepung dan merebut bola dari penguasaanya dan kemudian melancarkan serangan balik yang cepat. Begitulah cara Inter Milan menendang Barcelona dari semifinal Liga Champions 2009-10. Dan Xavi menjadi bagian penyebab kegagalan klubnya untuk mempertahankan gelar Eropa tersebut.
Lionel Messi (Barcelona/Argentina)
Messi telah menjadi favorit untuk penghargaan ini. Tanpa ragu, ia adalah pemain dunia yang paling terampil dan spektakuler saat ini. Kecemerlangannya bersama Barcelona selalu dibanding-bandingkan dengan bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, sebagai yang terhebat saat ini. Dengan bentuk permaianannya akhir-akhir ini, Messi mungkin memiliki momentum tambahan untuk menang di pemungutan suara.
Sebelumnya ia telah memenangkan dua penghargaan Ballon d'Or (yang dipilih oleh wartawan) dan juga FIFA World Player of the Year 2009 (yang dipilih oleh pelatih dan kapten). Pada tahun 2007 dan 2008, dia menjadi runner-up untuk FIFA Player of the Year dan berada di posisi ketiga dan kedua untuk Ballon d'Or. Ia kemudian berhasil menyelesaikan musim 2009-10 dengan 47 gol dan 13 assist di semua kompetisi (di satu waktu ia mencetak 11 gol dalam lima pertandingan). Kini Messi sudah mengoleksi 27 gol dan 14 assist di semua kompetisi di musim 2010-11. Messi juga menetapkan rekor Divisi Primera dengan mencetak 42 gol dalam 36 pertandingan di tahun kalender 2010, memecahkan rekor Mariano Martin dari 38 gol di tahun 1943
Nilai Minus Messi
Ini adalah hal yang sulit. Tapi kemungkinan halangan terbesar di resume Messi untuk merebut penghargaan ini adalah dirinya tidak seperti Xavi dan Iniesta, Messi bukanlah juara dunia. Perjalanannya bersama Argentina di Piala Dunia 2010 hanya berakhir di perempat final. Kinerja Messi di Timnas tidak mendekati bentuk terbaiknya di Barcelona. Hal ini semakin memperkuat anggapan yang menyebutkan Messi tidak mampu bermain maksimal untuk Argentina karena tidak ada Xavi dan Iniesta yang mendukungnya seperti di Barcelona. Messi bahkan tidak termasuk dalam tim all-star di Piala Dunia.
Jadi siapakah yang akan keluar sebagai yang terbaik? Persaingan para finalis ini pada akhirnya akan berakhir pada sebuah pertanyaan filosofis: Tanpa otak, apakah kaki akan mencetak gol? Yang artinya mampukah Messi mencetak banyak gol tanpa layanan eksklusif Xavi dan Iniesta?
Tanpa Xavi dan Iniesta, yang dibuktikan di Piala Dunia, sihir Messi menghilang. Sebaliknya, siapa yang akan menjadi pembunuh di depan dari umpan-umpan Xavi jika Messi tidak ada di sana untuk memanfaatkan mereka?
Hmm.. pilihan yang sangat sulit, jadi siapakah pilihan Anda?
sumber : http://www.bola.net/editorial/messi-xavi-iniesta-siapakah-yang-terbaik.html
0 comments:
Posting Komentar