Tokyo: Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang, Dwatmaji Hanomanresi, menjelaskan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Kapal "Kuni Maru 3" dinyatakan selamat dari tsunami, Jumat (11/3) kemarin.
"Menurut kabar dari `Japan Seaman Union`, enam orang WNI yang menjadi awak kapal tersebut selamat," katanya kepada ANTARA dari Tokyo, Sabtu (12/3).
Ia menjelaskan, ada enam WNI yang bekerja pada kapal tersebut, yakni Sunardi (27 tahun), Baryanto (28), Arifin Siregar (29), Sadikin (29), Rudi Hartono (29), dan M Nur Effendy (27).
Dwatmaji Hanomanresi juga memberikan informasi berkaitan dengan WNI yang berada di negeri "Matahari Terbit" itu. WNI di seluruh Jepang berjumlah berjumlah 25.546 orang, dengan rincian WNI di Miyagi berjumlah 274 orang, sedangkan WNI di Iwate berjumlah 140 orang.
Pihak KBRI juga menyediakan sarana "Call Center" bagi WNI yakni di nomor telepon (+81) 90-3132-4994, dan juga bisa melalui Japan Emergency call: 171.
Beberapa mahasiswa Indonesia saat ini sedang di pengungsian, dan tidak berani pulang, walaupun kondisi Kota Sendai sedang musim salju. Sementara itu, di Kota Osaka (wilayah KJRI), jumlah WNI terdata 3.838 orang.
Pusat gempa ada di Miyage Prefektur, 265 km dari Tokyo, dan kekuatan gempa 8,8 Skala Richter (Japan Meteorological Agency).
Di Osaka kondisi tidak terlalu terpengaruh, sedangkan daerah Wakayama belum bisa dihubungi. Setelah itu, terjadi beberapa gempa susulan, dan tsunami di Sendai, Miyagi Pprefektur (6-10 m)
Untuk kondisi lokasi gempa, di Sendai bandara terendam air, dan "runway" terhantam tsunami, sementara listrik dan kereta sempat terhenti.
Untuk kondisi di Tokyo, Bandara Narita beberapa jam setelah gempa ditutup sementara untuk pemeriksaan kerusakan, transportasi kereta terhenti, jaringan telepon terputus (layanan voice dan text terputus), namun data/internet bisa digunakan, provider NTT Docomo masih bisa tapi terganggu dan jaringan listrik terganggu/mati
Sementara itu, kebakaran besar terjadi di Chiba (oil refinery, milik Cosmo) dan Odaiba, untuk sementara aliran gas wilayah Chiba dihentikan
sumber : Metrotvnews.com
"Menurut kabar dari `Japan Seaman Union`, enam orang WNI yang menjadi awak kapal tersebut selamat," katanya kepada ANTARA dari Tokyo, Sabtu (12/3).
Ia menjelaskan, ada enam WNI yang bekerja pada kapal tersebut, yakni Sunardi (27 tahun), Baryanto (28), Arifin Siregar (29), Sadikin (29), Rudi Hartono (29), dan M Nur Effendy (27).
Dwatmaji Hanomanresi juga memberikan informasi berkaitan dengan WNI yang berada di negeri "Matahari Terbit" itu. WNI di seluruh Jepang berjumlah berjumlah 25.546 orang, dengan rincian WNI di Miyagi berjumlah 274 orang, sedangkan WNI di Iwate berjumlah 140 orang.
Pihak KBRI juga menyediakan sarana "Call Center" bagi WNI yakni di nomor telepon (+81) 90-3132-4994, dan juga bisa melalui Japan Emergency call: 171.
Beberapa mahasiswa Indonesia saat ini sedang di pengungsian, dan tidak berani pulang, walaupun kondisi Kota Sendai sedang musim salju. Sementara itu, di Kota Osaka (wilayah KJRI), jumlah WNI terdata 3.838 orang.
Pusat gempa ada di Miyage Prefektur, 265 km dari Tokyo, dan kekuatan gempa 8,8 Skala Richter (Japan Meteorological Agency).
Di Osaka kondisi tidak terlalu terpengaruh, sedangkan daerah Wakayama belum bisa dihubungi. Setelah itu, terjadi beberapa gempa susulan, dan tsunami di Sendai, Miyagi Pprefektur (6-10 m)
Untuk kondisi lokasi gempa, di Sendai bandara terendam air, dan "runway" terhantam tsunami, sementara listrik dan kereta sempat terhenti.
Untuk kondisi di Tokyo, Bandara Narita beberapa jam setelah gempa ditutup sementara untuk pemeriksaan kerusakan, transportasi kereta terhenti, jaringan telepon terputus (layanan voice dan text terputus), namun data/internet bisa digunakan, provider NTT Docomo masih bisa tapi terganggu dan jaringan listrik terganggu/mati
Sementara itu, kebakaran besar terjadi di Chiba (oil refinery, milik Cosmo) dan Odaiba, untuk sementara aliran gas wilayah Chiba dihentikan
sumber : Metrotvnews.com
0 comments:
Posting Komentar