skip to main | skip to sidebar

Pages

Minggu, 16 Januari 2011

Budaya dan Ekonomi, Faktor Penyebab Globalisasi

Sebelum televisi ditemukan oleh J.L. Baird dan C.F. Jenkins, tak terbayangkan bagaimana sebuah pertandingan sepak bola di negara penyelenggara piala dunia bisa ditonton oleh setiap orang di tempat yang jaraknya ratusan bahkan ribuah kilometer dari lokasi tempat pertandingan berlangsung. Itulah gambaran faktor penyebab globalisasi.
Dunia yang luas ini, di mana jarak antara satu negara dengan negara lainnya bahkan satu provinsi dengan provinsi lainnya bisa menghabiskan waktu tempuh yang cukup lama karena jauhnya. Namun kini, semakin dikenal istilah global village (kampung global), karena jarak yang jauh dan waktu tempuh yang lama seolah bukan jadi kendala lagi untuk bisa saling berkomunikasi melalui media massa baik cetak maupun elektronik khususnya melaui televisi dan internet.
Globalisasi secara bahasa berasal dari kata global yang artinya universal atau menyeluruh. Globalisasi sendiri secara umum adalah istilah yang menunjukkan keterkaitan antara satu bangsa dengan bangsa lain semakin erat karena kerja sama hampir di segala bidang sehingga melewati batas jarak dan waktu.
Keterkaitan ini berawal dari saling membutuhkannya satu negara dengan negara lain. Dampaknya terasa maupun tidak terasa, yaitu terjadi pertukaran budaya. Dalam istilah lain, globalisasi disebut juga internasionalisasi.
Sebagai contoh, agama Islam mulai berada di Indonesia dengan perantara pedagang Gujarat. Lambat laut Islam mulai banyak dianut dan dipelajari bahkan raja-raja pada saat itu masuk Islam. Artinya, Islam menjadi global tak hanya di Arab, Timur Tengah, namun juga Asia.
Globalisasi mulai sering diperbincangakan pada abad ke-20 ketika negara yang aktif melakukan kerja sama ekonomi semakin banyak. Hal itu menandai kebangkitan ekonomi dunia, meskipun kerja sama ekonomi sebenarnya telah terjadi berabad-abad tahun yang lalu ketika China, Arab, dan India melakukan perdagangan ke berbagai negara sekaligus menyebarkan agama.  
Budaya dan ekonomi adalah faktor penyebab globalisasi. Budaya akan mudah diterima ketika terjadi interaksi antara dua negara atau lebih. Tanpa disadari kemudian saling bertukar budaya dan pada gilirannya batas-batas perbedaan budaya dalam bentuk negara akan semakin terkikis. 
Ekonomi manjadi faktor globalisasi karena kebutuhan tiap negara untuk memakmurkan rakyatnya ditempuh melalui kerja sama ekonomi dalam segala bidang. Lagi-lagi hal ini menjadi penyebab semakin terkikisnya jarak dan waktu antara negara untuk berkomunikasi.
Di antara kedua faktor tadi, ekonomi memainkan peranan yang signifikan dalam menciptakan globalisasi. Tak kurang di antara negara yang melakukan kerja ekonomi menurut Tantri Abeng (ekonom) melakukan pertukaran produksi, investasi, Sumber Daya Manusia (SDM), informasi atau perdagangan.
Exxon Mobile dan Freeport adalah contoh perusahaan multinasional di mana globalisasi produksi terjadi di sana. Singapore Telecomunication (Singtel), sebuah perusahan Singapura yang mengakuisisi saham PT Indosat Tbk. sebagai contoh globalisasi investasi. Globalisasi investasi, yaitu sebuah negara bisa berinvestasi di negara lain bahkan mengakuisisinya. 
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) terlepas dari berbagai masalah yang melilitnya, adalah contoh nyata globalisasi tenaga kerja. Jadi kita bisa bekerja di negara lain sebagai kompatriot. Kita dengan mudahnya mengakses informasi apapun dari mancanegara seolah dunia ada ujung jari. Tanpa terasa kita telah menikmati globalisasi informasi, sedangkan ekspor dan impor adalah gambaran globalisasi perdagangan.    


sumber : http://www.anneahira.com/faktor-penyebab-globalisasi.htm

Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...