Ada banyak hal penyebab stres di dunia ini, dan semuanya dapat merusak kesehatan, namun tahukah Anda bahwa setidaknya ada 10 hal yang mungkin terdengar sepele, namun sangat berperan besar untuk menimbulkan stres.
Mana yang menurut Anda mampu merusak kesehatan: stres akibat kehilangan pekerjaan ataukah karena tinggal dalam rumah yang berantakan?! Menghadapi teman yang cerewet atau yang tak dapat dipercaya?!
Ada banyak hal penyebab stres di dunia ini, dan semuanya dapat merusak kesehatan, namun tahukah Anda bahwa setidaknya ada 10 hal yang mungkin terdengar sepele, namun sangat berperan besar untuk menimbulkan stres.
1. Bilang ya, padahal harusnya tidak.
Ini adalah penyakit wanita pada umumnya, lain di bibir, lain di hati. Ternyata mengiyakan sesuatu yang bertentangan dengan hati kita mampu menimbulkan stres. Karena pernyataan 'bohong' tersebut bisa membuat Anda kepikiran dan tertekan, apalagi kalau hal tersebut adalah sesuatu yang serius.
Jadi, lain kali, jika Anda menghadapi sebuah pertanyaan, jawab saja dengan jujur. Katakan ya bila memang ya, tidak bila memang tidak, entah bila entah, atau nanti bila nanti.
Demikian juga bila Anda bertanya pada orang lain, katakan pada mereka agar mereka menjawab secara jujur. Ternyata orang yang jujur tak hanya mujur, namun juga sehat, karena bebas stres.
2. Menghadapi orang yang menjengkelkan.
Entah itu penjaga toko yang mengabaikan keberadaan Anda, tukang parkir yang bikin Anda pusing dengan aba-abanya, maupun hal lain. Jika menghadapi orang-orang yang sulit macam ini, maka Anda perlu bersikap ramah sekaligus tegas.
Tanyakan pada penjaga toko, apakah ada sesuatu yang salah hingga ia mengabaikan dan tidak melayani Anda dengan ramah. Sasaran sikap demikian adalah membuat ia sadar tentang sikap salahnya (tanpa menuduh dia), dan 'memaksa' dia minta maaf karena lalai. Jika ia tetap bersikap menjengkelkan, maka segera tinggalkan toko atau cari karyawan lain untuk melayani Anda.
3. Apakah ada orang lain yang peduli?
Pernahkah Anda jatuh pada sebuah titik di mana seolah Anda bekerja sendirian sementara yang lain tampak santai-santai saja?! Entah itu dalam urusan pekerjaan rumah tangga, kerja kantor yang menuntut team work, atau lainnya.
Untuk mengatasi hal ini, solusi terbaik adalah pembagian tugas yang jelas dan adil. Kumpulkan anggota keluarga atau rekan kerja dan bagilah tugas, sehingga tiap orang memiliki tanggung jawabnya sendiri.
Jika si bungsu, misalnya, menolak untuk membantu, beri dia iming-iming reward, misalnya katakan padanya bahwa ia dan Anda akan nonton film favoritnya bersama-sama begitu ia selesai mengerjakan bagiannya.
4. "Jika Anda butuh bantuan, silakan tekan 1..."
Sistem customer service yang rumit juga bisa memicu stres. Meski tak berurusan dengan hal ini setiap hari, namun masalah terkait yang tak kunjung selesai tetap saja bisa membuat Anda frustasi. Daripada stres akibat 'dipermainkan' oleh operator otomatis yang tak jelas, maka lebih baik Anda langsung menuju sasaran. Datangi kantor cabang bersangkutan terdekat dan urus sendiri masalah yang ada hingga tuntas.
5. Suamiku membuatku gilaaa....
Jika Anda stres akibat perilaku pasangan, maka kemungkinan besar ini disebabkan karena Anda tidak menerima dia apa adanya. Bahkan mungkin Anda memiliki keinginan untuk mengubah dirinya, dan ketika hal itu tidak terjadi, yang tertinggal adalah perasaan gagal, stres, marah, dan tidak terima.
Satu-satunya kunci untuk keluar dari kegilaan ini adalah dengan belajar menerima dan memahami suami Anda. Ingatlah, bahwa dia berbeda dengan Anda. Dia bukan Anda. Dia memiliki kelebihan dan kekurangan juga, sama seperti Anda. Dengan menerima suami apa adanya, Anda akan melepaskan harapan muluk-muluk yang tidak perlu. [break]
6. Diaaam...!
Tiap orang membutuhkan saat-saat tenang, tanpa suara ribut atau tuntutan dari sekitarnya, untuk me-recharge kembali mental dan batinnya. Jika Anda termasuk wanita super sibuk yang hampir-hampir tak punya waktu, bahkan untuk makan dengan rileks sekalipun, maka Anda bisa mencuri momen tersebut saat mandi.
Bukankah Anda sendiri saja saat mandi?! Anda tak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menjernihkan pikiran. Anda hanya perlu waktu sebentar saja untuk bisa sendiri. Selain itu, saat mandi memang merupakan waktu yang pas karena air memiliki efek calming, baik suara gemerciknya maupun sentuhan menyegarkan dari tiap tetesnya.
7. Terlalu banyak kegiatan.
Walau Anda tak berkeberatan melakukan banyak hal bagi keluarga atau karir, dan Anda memiliki tenaga untuk semua itu, namun hal ini tetap bisa menjadi pemicu stres.
Tiap orang memerlukan space untuk 'bernafas', rehat, dan rileks. Oleh karena itu, usahakan untuk mengatur ulang jadwal Anda. Terkadang menolak beberapa tawaran menarik bisa membuat Anda tetap dalam jalur bebas stress.
Apa gunanya punya banyak uang jika toh pada akhirnya semua itu hanya habis untuk obat anti-stres.
8. Siapa wanita jelek di cermin itu?
Banyak wanita, khususnya ibu rumah tangga, yang terlalu sibuk merawat keluarganya sampai-sampai lupa untuk mengurusi dirinya sendiri.
Saat putri Anda baru saja melangkah keluar dengan gaun barunya, Anda mungkin tiba-tiba terhenyak saat melihat diri sendiri di cermin.
Putri Anda begitu terawat sedangkan Anda...
Jangan abaikan hal ini! Jika Anda merasa buruk dengan penampilan Anda, maka pergilah ke salon, berdandanlah, potonglah rambut dengan model terbaru.
Memanjakan diri sesekali itu perlu apalagi bila selama ini Anda selalu mengutamakan dan memanjakan keluarga dibanding Anda sendiri.
Apa yang Anda rasakan tentang diri Anda itu akan berpengaruh pada orang lain. Jika Anda menyukai diri Anda, maka orang lain akan memiliki perasaan yang sama.
9. Apakah ada yang mendengarkan saya?
Anak Anda bisa menceritakan ulang tentang kejadian di sekolahnya pagi tadi, namun tak ingat nasehat Anda tentang larangan bermain-main di dapur. Suami Anda pergi ke market untuk membeli susu yang Anda pesan, namun ternyata ia kembali sambil membawa jus jeruk.
Lalu, semua ini membuat Anda berpikir bahwa Anda telah berbicara dengan tembok, tak ada yang mengerti atau mendengarkan Anda. Perasaan tak terhubung dengan orang-orang terdekat bisa menjadi sumber stres yang cukup parah.
Namun, harus kita menyadari bahwa kemampuan berbicara dan mendengar dari tiap orang itu berbeda-beda.
Jadi, jika Anda ingin agar suami, anak, atau siapa saja mendengarkan Anda dengan baik, maka katakan dengan tegas pada mereka,"Aku perlu waktumu 3 menit saja. Dan, tolong perhatikan baik-baik."
Simpanlah kata-kata yang terlalu panjang dan sampaikan maksud Anda secara singkat dan jelas. Katakan pada mereka bahwa Anda akan melakukan hal yang sama, jika mereka meminta hal yang sama. [break]
10. Makan terlalu sedikit kalori.
Anda ingin menurunkan berat badan, jadi Anda mengurangi kalori yang Anda makan, bahkan Anda melewatkan jam makan siang. Secara alami, tubuh Anda kemudian akan memancarkan sinyal kelaparan dan Anda akan mendapati diri kelelahan dan sakit kepala, akibat kelaparan. Lalu, belum lagi pekerjaan yang tak kunjung selesai seolah menambah nyeri di kepala, ahh...stres rasanya!
Sebaiknya lupakan penghitungan jumlah kalori yang Anda makan. Lebih baik Anda fokus pada pola makan sehat.
Jika diet Anda kaya akan buah, sayur, kacang-kacangan, dan gandum, maka Anda tak perlu terlalu khawatir dengan apa yang masuk ke dalam perut Anda. Jangan sampai Anda stres karena kurang atau kelebihan makan.
sumber : http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=122084&page=1
Mana yang menurut Anda mampu merusak kesehatan: stres akibat kehilangan pekerjaan ataukah karena tinggal dalam rumah yang berantakan?! Menghadapi teman yang cerewet atau yang tak dapat dipercaya?!
Ada banyak hal penyebab stres di dunia ini, dan semuanya dapat merusak kesehatan, namun tahukah Anda bahwa setidaknya ada 10 hal yang mungkin terdengar sepele, namun sangat berperan besar untuk menimbulkan stres.
1. Bilang ya, padahal harusnya tidak.
Ini adalah penyakit wanita pada umumnya, lain di bibir, lain di hati. Ternyata mengiyakan sesuatu yang bertentangan dengan hati kita mampu menimbulkan stres. Karena pernyataan 'bohong' tersebut bisa membuat Anda kepikiran dan tertekan, apalagi kalau hal tersebut adalah sesuatu yang serius.
Jadi, lain kali, jika Anda menghadapi sebuah pertanyaan, jawab saja dengan jujur. Katakan ya bila memang ya, tidak bila memang tidak, entah bila entah, atau nanti bila nanti.
Demikian juga bila Anda bertanya pada orang lain, katakan pada mereka agar mereka menjawab secara jujur. Ternyata orang yang jujur tak hanya mujur, namun juga sehat, karena bebas stres.
2. Menghadapi orang yang menjengkelkan.
Entah itu penjaga toko yang mengabaikan keberadaan Anda, tukang parkir yang bikin Anda pusing dengan aba-abanya, maupun hal lain. Jika menghadapi orang-orang yang sulit macam ini, maka Anda perlu bersikap ramah sekaligus tegas.
Tanyakan pada penjaga toko, apakah ada sesuatu yang salah hingga ia mengabaikan dan tidak melayani Anda dengan ramah. Sasaran sikap demikian adalah membuat ia sadar tentang sikap salahnya (tanpa menuduh dia), dan 'memaksa' dia minta maaf karena lalai. Jika ia tetap bersikap menjengkelkan, maka segera tinggalkan toko atau cari karyawan lain untuk melayani Anda.
3. Apakah ada orang lain yang peduli?
Pernahkah Anda jatuh pada sebuah titik di mana seolah Anda bekerja sendirian sementara yang lain tampak santai-santai saja?! Entah itu dalam urusan pekerjaan rumah tangga, kerja kantor yang menuntut team work, atau lainnya.
Untuk mengatasi hal ini, solusi terbaik adalah pembagian tugas yang jelas dan adil. Kumpulkan anggota keluarga atau rekan kerja dan bagilah tugas, sehingga tiap orang memiliki tanggung jawabnya sendiri.
Jika si bungsu, misalnya, menolak untuk membantu, beri dia iming-iming reward, misalnya katakan padanya bahwa ia dan Anda akan nonton film favoritnya bersama-sama begitu ia selesai mengerjakan bagiannya.
4. "Jika Anda butuh bantuan, silakan tekan 1..."
Sistem customer service yang rumit juga bisa memicu stres. Meski tak berurusan dengan hal ini setiap hari, namun masalah terkait yang tak kunjung selesai tetap saja bisa membuat Anda frustasi. Daripada stres akibat 'dipermainkan' oleh operator otomatis yang tak jelas, maka lebih baik Anda langsung menuju sasaran. Datangi kantor cabang bersangkutan terdekat dan urus sendiri masalah yang ada hingga tuntas.
5. Suamiku membuatku gilaaa....
Jika Anda stres akibat perilaku pasangan, maka kemungkinan besar ini disebabkan karena Anda tidak menerima dia apa adanya. Bahkan mungkin Anda memiliki keinginan untuk mengubah dirinya, dan ketika hal itu tidak terjadi, yang tertinggal adalah perasaan gagal, stres, marah, dan tidak terima.
Satu-satunya kunci untuk keluar dari kegilaan ini adalah dengan belajar menerima dan memahami suami Anda. Ingatlah, bahwa dia berbeda dengan Anda. Dia bukan Anda. Dia memiliki kelebihan dan kekurangan juga, sama seperti Anda. Dengan menerima suami apa adanya, Anda akan melepaskan harapan muluk-muluk yang tidak perlu. [break]
6. Diaaam...!
Tiap orang membutuhkan saat-saat tenang, tanpa suara ribut atau tuntutan dari sekitarnya, untuk me-recharge kembali mental dan batinnya. Jika Anda termasuk wanita super sibuk yang hampir-hampir tak punya waktu, bahkan untuk makan dengan rileks sekalipun, maka Anda bisa mencuri momen tersebut saat mandi.
Bukankah Anda sendiri saja saat mandi?! Anda tak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menjernihkan pikiran. Anda hanya perlu waktu sebentar saja untuk bisa sendiri. Selain itu, saat mandi memang merupakan waktu yang pas karena air memiliki efek calming, baik suara gemerciknya maupun sentuhan menyegarkan dari tiap tetesnya.
7. Terlalu banyak kegiatan.
Walau Anda tak berkeberatan melakukan banyak hal bagi keluarga atau karir, dan Anda memiliki tenaga untuk semua itu, namun hal ini tetap bisa menjadi pemicu stres.
Tiap orang memerlukan space untuk 'bernafas', rehat, dan rileks. Oleh karena itu, usahakan untuk mengatur ulang jadwal Anda. Terkadang menolak beberapa tawaran menarik bisa membuat Anda tetap dalam jalur bebas stress.
Apa gunanya punya banyak uang jika toh pada akhirnya semua itu hanya habis untuk obat anti-stres.
8. Siapa wanita jelek di cermin itu?
Banyak wanita, khususnya ibu rumah tangga, yang terlalu sibuk merawat keluarganya sampai-sampai lupa untuk mengurusi dirinya sendiri.
Saat putri Anda baru saja melangkah keluar dengan gaun barunya, Anda mungkin tiba-tiba terhenyak saat melihat diri sendiri di cermin.
Putri Anda begitu terawat sedangkan Anda...
Jangan abaikan hal ini! Jika Anda merasa buruk dengan penampilan Anda, maka pergilah ke salon, berdandanlah, potonglah rambut dengan model terbaru.
Memanjakan diri sesekali itu perlu apalagi bila selama ini Anda selalu mengutamakan dan memanjakan keluarga dibanding Anda sendiri.
Apa yang Anda rasakan tentang diri Anda itu akan berpengaruh pada orang lain. Jika Anda menyukai diri Anda, maka orang lain akan memiliki perasaan yang sama.
9. Apakah ada yang mendengarkan saya?
Anak Anda bisa menceritakan ulang tentang kejadian di sekolahnya pagi tadi, namun tak ingat nasehat Anda tentang larangan bermain-main di dapur. Suami Anda pergi ke market untuk membeli susu yang Anda pesan, namun ternyata ia kembali sambil membawa jus jeruk.
Lalu, semua ini membuat Anda berpikir bahwa Anda telah berbicara dengan tembok, tak ada yang mengerti atau mendengarkan Anda. Perasaan tak terhubung dengan orang-orang terdekat bisa menjadi sumber stres yang cukup parah.
Namun, harus kita menyadari bahwa kemampuan berbicara dan mendengar dari tiap orang itu berbeda-beda.
Jadi, jika Anda ingin agar suami, anak, atau siapa saja mendengarkan Anda dengan baik, maka katakan dengan tegas pada mereka,"Aku perlu waktumu 3 menit saja. Dan, tolong perhatikan baik-baik."
Simpanlah kata-kata yang terlalu panjang dan sampaikan maksud Anda secara singkat dan jelas. Katakan pada mereka bahwa Anda akan melakukan hal yang sama, jika mereka meminta hal yang sama. [break]
10. Makan terlalu sedikit kalori.
Anda ingin menurunkan berat badan, jadi Anda mengurangi kalori yang Anda makan, bahkan Anda melewatkan jam makan siang. Secara alami, tubuh Anda kemudian akan memancarkan sinyal kelaparan dan Anda akan mendapati diri kelelahan dan sakit kepala, akibat kelaparan. Lalu, belum lagi pekerjaan yang tak kunjung selesai seolah menambah nyeri di kepala, ahh...stres rasanya!
Sebaiknya lupakan penghitungan jumlah kalori yang Anda makan. Lebih baik Anda fokus pada pola makan sehat.
Jika diet Anda kaya akan buah, sayur, kacang-kacangan, dan gandum, maka Anda tak perlu terlalu khawatir dengan apa yang masuk ke dalam perut Anda. Jangan sampai Anda stres karena kurang atau kelebihan makan.
sumber : http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=122084&page=1
0 comments:
Posting Komentar