Menonton televisi.
WASHINGTON - ORANG yang menghabiskan lebih dari dua jam per hari waktu luangnya dengan menonton televisi atau duduk di depan layar berrisiko penyakit jantung. Bahkan risiko lebih tinggi adalah kematian mendadak, sebuah studi menyimpulkannya pada hari Senin.
Para peneliti mengatakan waktu luang jika salah memanfaatkan bisa berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan.
"Ini semua masalah kebiasaan. Banyak dari kita kembali pulang selepas kerja, putar TV dan duduk selama beberapa jam - ini nyaman dan mudah dilakukan, "kata Dr Emmanuel Stamatakis, ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat di University College London.
"Namun, kebiasaan yang begitu sederhana punya pengaruh begitu buruk bagi jantung dan kesehatan kita secara umum, "kata Dr Stamatakis, yang bersama dengan penelitian lainnya membuat pedoman advokasi kesehatan masyarakat untuk memperingatkan risiko tubuh tidak aktif selama jam non-kerja. Peringatan tersebut mendesak, "terutama karena mayoritas orang dewasa usia kerja menghabiskan waktu yang lama yang juga secara fisik tidak aktif, membungkuk di atas meja atau komputer, "kata studi yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology.
Para peneliti mempelajari data dari 4.512 orang dewasa yang ikut ambil bagian dalam Survei Kesehatan Rumah Tangga di Skotlandia. Ketika para ilmuwan dibandingkan, orang-orang yang melaporkan menghabiskan waktu kurang dari dua jam sehari di depan layar yang berbasis hiburan, risiko penyakit jantung mereka tak sebesar persentase orangorang yang menghabiskan empat atau lebih jam per hari. Kelompok ini lebih rentan 125 persen terkena serangan jantung.
sumber : http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/11/01/11/157752-dua-jam-nonstop-nonton-tv-tingkatkan-risiko-penyakit-jantung-lo
0 comments:
Posting Komentar