Pemerintah menargetkan untuk masuk ke dalam 12 besar negara dengan kekuatan ekonomi yang mapan pada tahun 2025. Visi Pembangunan Ekonomi Indonesia 2025 di susun dengan sasaran kenaikan nilai nominal produk domestik bruto (PDB) dari 800 miliar dollar AS saat ini menjadi 3,8 triliun-4,5 triliun dollar AS.
Rencana ini dapat terwujud dengan memperkuat program pengembangan koridor ekonomi Indonesia yang akan membagi wilayah domestik ke dalam enam kawasan pusat pertumbuhan.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan dengan nilai nominal PDB tersebut dan memperhitungkan jumlah penduduk Indonesia, pendapatan per kapita pada 2025 akan mencapai 12.900-16.100 dollar AS. "Akan tetapi, yang paling esensial bukan hanya angka makronya, tetapi juga kualitas dari peningkatan ekonomi," jelasnya, akhir pekan lalu.
Sementara itu untuk rencana tahun ini Hatta mengharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah harus diatas 7 persen dan rata-rata inflasi sekitar 4 persen sampai 6 persen. Sedangkan tingkat pengangguran hanya 5,6 persen dan tingkat kemiskinan kita yang mencapai 8 persen-10 persen.
“Pendapatan per kapita kita mendekati 5.000 dollar AS, pada saat itu PDB per kapita kita sudah harus diatas Rp 1 triliun. Sementara GDP kita sudah mendekati 800 miliar dollar AS dan menuju 1.000 miliar dollar AS pada 2014,” terang Hatta.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, pemerintah telah menetapkan 8 program utama dan 18 aktivitas ekonomi. Kedelapan program utama yang akan didorong itu adalah industri, pertambangan, pertanian, kelautan, pariwisata, telekomunikasi, energi, dan pengembangan kawasan.
Dalam program industri, kata Hatta, terdapat enam aktivitas ekonomi utama, yakni pengembangan industri baja, makanan dan minuman, industri tekstil, mesin dan peralatan transportasi, industri perkapalan, serta pengembangan food estate.
sumber : BANDUNG, KOMPAS.com
0 comments:
Posting Komentar