Salah satu adegan film Rindu Purnama
Cinta meluluhkan hati yang beku. Bagi Surya (Teuku Firmansyah), cinta yang mewujud melalui kehadiran seorang gadis kecil bernama Rindu (Salma Paramitha) itu perlahan mengubah hidupnya. Dari sosok yang angkuh dan individual menjadi seorang yang sensitif dengan lingkungan sekitar.
Surya adalah seorang lelaki lajang yang memiliki karier cemerlang di sebuah perusahaan properti ternama. Ia tinggal seorang diri di sebuah rumah mewah bersama sopir dan pembantunya. Sementara Rindu hanyalah seorang pengamen jalanan yang tinggal di rumah singgah superkumuh.
Pertemuan keduanya terjadi tanpa sengaja. Mobil Surya yang dikemudikan sopirnya menabrak Rindu yang tengah berlari menghindari petugas pamong praja. Surya tak peduli, tapi sang sopir yang merasa iba membawanya ke rumah sakit.
Kecelakaan itu membuat Rindu mengalami amnesia. Sang sopir kemudian membawanya pulang ke rumah Surya. Bukannya iba dan merasa bersalah, Surya justru marah dan meminta sang sopir mengembalikan Rindu ke jalan.
Sang sopir tak tega membuang Rindu ke jalan. Niat ingin memulangkan ke keluarganya juga sulit lantaran Rindu tak bisa mengingat masa lalunya. Rindu pun kembali dibawa ke rumah Surya. Di rumah ini, Rindu dipanggil sebagai Purnama.
Atas kondisi itu, Surya pun berpikir untuk menyembuhkan gadis itu agar segera mengingat alamat rumahnya. Sayang, saat sedang konsultasi dengan dokter Rindu, yang merasa kehadirannya tak diinginkan, menghilang. Surya mulai merasa kehilangan dan berinisiatif mencarinya.
Beberapa coretan tangan Rindu mengantar Surya ke sebuah rumah singgah yang diasuh seorang wanita bernama Sarah (Ririn Ekawati). Di rumah kayu reyot itu, Surya melihat betapa Sarah dan anak-anak di sana merasa kehilangan Rindu. Bersama Sarah, Surya membantu menemukan Rindu.
Drama pencarian itu membuat Surya dan Sarah menjadi dekat. Ini jelas menyulut cemburu Monique (Titi Sjuman), putri pemilik perusahaan tempat Surya bekerja. Sudah lama, Monique memendam rasa terhadap Surya. Rasa cemburu itu membuat Monique nekat menyusun proyek pembangunan apartemen mewah di lokasi rumah singgah itu.
Lewat arahan Mathias Muchus, kisah itu terjalin dalam film terbaru Mizan Productions, 'Rindu Purnama'. Sebuah kisah cinta yang dikemas dalam realitas anak jalanan. "Pesannya adalah tentang berbagi. Harapannya, siapapun yang menonton film ini akan tergerak membantu anak-anak jalanan,” kata Putut Widjanarko, produser film ini.
Putut menambahkan, film ini menjadi debut Mathias Muchus sebagai sutradara, setelah 30 tahun berkecimpung di industri film. “Kami yakin pengalamannya sebagai aktor membuat Mathias Muchus tahu bagaimana menyutradarai film. Kami tidak ragu,” ujarnya.
Demi memperkuat kulitas film ini, kru sengaja membangun set rumah singgah yang kumuh di atas sebuah kali keruh dan di bawah jalan layang. Selain dari agensi, kru juga mencari pemeran anak-anak langsung dari rumah-rumah singgah, dan sanggar anak-anak jalanan.
'Rindu Purnama' merupakan film ke-6 produksi Mizan Productions. Lima film sebelumnya adalah 'Laskar Pelangi', 'Sang Pemimpi', 'Garuda di Dadaku', 'Emak Ingin Naik Haji' dan '3 Hati 2 Dunia 1 Cinta'.
sumber : VIVAnews
0 comments:
Posting Komentar