Banjir
Korban banjir bandang di Kecamatan Tangse, Pidie, Aceh, mengalami kekurangan logistik. Para korban, membutuhkan bantuan dari luar.
"Persediaan logistik sangat kurang. Kami berharap ada bantuan dari luar untuk para pengungsi," kata Ketua PMI Kabupaten Pidie, Zakaria HM Yusuf saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 13 Maret 2011.
Menurut dia, logistik yang sangat diperlukan itu adalah makanan untuk balita, seperti susu. "Selain itu mereka juga kekurangan selimut, tenda, dan beras," kata dia.
Hari ini, kata dia, tim evakuasi kembali menemukan satu orang korban yang tewas akibat banjir bandang tersebut. "Sampai sekarang jumlah korban 14 orang," kata dia.
Zakaria menambahkan, kondisi beberapa desa yang tersapu banjir telah bisa diakses setelah tim penanggulangan bencana menerjunkan sejumlah alat berat untuk membuka jalan. Sehingga, bantuan dari luar bisa segera menjangkau para korban yang semula terisolir. "Tapi untuk Desa Blang Padak sampai saat ini masih belum bisa diakses," kata dia.
Menurut Zakaria, penanganan banjir di Pidie sendiri telahdilakukan tim gabungan dari berbagai unsur mulai dari TNI, Polri, PMI Kabupaten Pidie, dan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pidie. "Penanganan dikordinir oleh bapak sekda," kata dia.
Sementara itu, Ketua badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Samsul Ma'arif mengatakan telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat ke Pidie. BNPB juga telah mengirimkan sejumlah bantuan. "Bantuan berjumlah sekitar Rp300 juta untuk para korban," kata dia.
Dia mengatakan, penanganan bencana Pidie sepenuhnya ditangani oleh tim yang dibentuk oleh pemerintah daerah setempat. Sedangkan, tim reaksi cepat yang dikirim BNPB itu sifatnya hanya membantu. "Kondisinya masih mampu ditangani oleh pemerintah setempat, sehingga BNPB hanya bersifat mendampingi saja," kata dia.
sumber : VIVAnews
0 comments:
Posting Komentar