Tanpa disadari, ada banyak kebiasaan sehari-hari yang memiliki efek buruk pada kesehatan rambut. Agar kerusakan rambut tak bertambah parah, cobalah menghindari kebiasaan berikut ini:
1. Menyisir rambut basah
Seperti dikutip dari CareFair.com, rambut yang basah kekuatannya menjadi berkurang. Menyisir rambut dengan sisir sikat setelah keramas akan justru membuat rambut patah atau rontok. Sebaiknya gunakan sisir jari untuk merapikan rambut basah Anda. Setelah kering, baru rapikan dengan sisir sikat.
2. Mengeringkan rambut dengan handuk terlalu kencang
Saat mengeringkan rambut dengan handuk, jangan menggosok terlalu kencang. Alasannya hampir sama dengan menyisir rambut di waktu basah: menggosok rambut terlalu kencang hanya akan membuat patah dan mudah bercabang.
3. Mengikat rambut terlalu kencang
Rambut yang diikat terlalu kencang akan menjadi rapuh. Nutrisi rambut tak akan menyebar dengan sempurna jika selalu diikat terlalu kencang. Ikatlah rambut dengan lembut dan kencangkan ikatan secukupnya. Hal ini juga dapat menghindarkan rambut dari kerontokan — akibat tertarik sewaktu proses pengikatan.
4. Tidur dengan rambut terikat
Sel-sel pertumbuhan rambut lebih aktif saat kita tidur. Karenanya, tertidur dalam keadaan rambut terikat membuat sel-sel rambut tidak bisa aktif seluruhnya sehingga keindahan rambut pun menjadi berkurang. Tidur dengan rambut terikat juga bisa membuat rambut kusut di saat bangun. Akibatnya, rambut akan sulit ditata.
5. Suhu pengering rambut terlalu tinggi
Mengeringkan rambut dengan suhu yang terlalu tinggi akan membuatnya kering dan rapuh. Sesekali, mengeringkan rambut demi menatanya memang tidak masalah. Tapi sebaiknya jangan dilakukan setiap hari. Lebih baik angin-anginkan rambut hingga kering. Beberapa produk pengering rambut juga menyediakan fitur yang memungkinkan Anda mengatur suhu sesuai keinginan. Pasanglah pada suhu yang paling rendah untuk menjaga kesehatan rambut.
sumber : http://id.promotion.yahoo.com/stylefactor/artikel/post/stylefeatures/55/5-kebiasaan-yang-merusak-keindahan-rambut.html
0 comments:
Posting Komentar