Hari kasih sayang atau Hari Valentine [Valentine's Day], yang jatuh pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya adalah hari yang tepat untuk mengungkapkan rasa sayang dan cinta seseorang terhadap seseorang yang membuat cinta itu hadir. Yah, begitulah yang terjadi di Dunia Barat! Dan di Indonesia Hari Valentine sudah sangat mewabah sampai pelosok tanah air. Namun, tidak banyak yang mengetahui asal muasal mengapa dan bagaimana Sejarah Valentine itu sehingga menjadi hari yang sangat special untuk mereka-mereka yang sedang dilanda cinta.
Hari kasih sayang atau Hari Valentine diasosiasikan oleh para pecinta dengan saling bertukar dalam simbol modern seperti misalnya coklat berbentuk hati, bunga mawar berbentuk hati, kartu berbentuk hati, gambar-gambar cupid bersayap, dan lain sebagainya. Di Amerika, Hari Valentine merupakan hari raya terbesar kedua setelah hari Natal. Dan diperkirakan sekitar 85%, kaum wanitalah yang paling dominan membeli kartu-kartu valentine.
Sebuah kencan pada Hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah hubungan serius. Sebenarnya Hari Valentine itu merupakan Hari Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat, Hari Valentine diasosiasikan dengan ucapan umum CINTA PLATONIK; “Happy Valentine’s”, yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, teman pria kepada teman prianya, dan teman wanita kepada teman wanitanya. Cinta platonik adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menyebut sebuah relasi yang sangat afektif, tetapi di mana unsur-unsur rasa ketertarikan secara seksual tidak terdapat, terutama apabila hal ini justru malahan diperkirakan ada.
SEJARAH VALENTINE DAY MENURUT ISLAM > Valentine sebenarnya adalah seorang martyr [dalam Islam disebut 'Syuhada'] yang karena kesalahan dan bersifat ‘dermawan’ maka dia diberi gelar Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu Raja Claudius II [268 - 270 M]. St. Valentine dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, oleh sebab itu para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai ‘upacara keagamaan’.
Tetapi sejak abad 16 M, upacara keagamaan tersebut mulai berangsur-angsur menghilang dan berubah menjadi perayaan bukan keagamaan. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani, pesta ‘supercalis’ kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai hari kasih sayang juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu kasih sayang itu mulai bersemi – Bagai Burung Jantan & Betina – pada tanggal 14 Februari.
Ungkapan Cinta HARI VALENTINE
Aku akan menjadi apa saja yang engkau inginkan kekasihku
Jika badai memisahkan kita di rumput tinggi samudera
Ombak-ombak akan menyatukan kita di pantai yang tenang
Aku akan selalu tahu apa yang kau ketahui kekasihku
Sehingga kita akan terus berjalan dan bercakap-cakap bersama-sama
Apakah engkau masih ingat suatu masa
Ketika aku mengucapkan selamat tinggal
Dengan ciuman intim yang kau daratkan di bibirku?
Engkau adalah teman jiwaku
Yang hilang setengah dariku
Yang dipisahkan saat ditetapkan
Ketika aku memikirkan dirimu
Hidup ini menjadi lebih baik
Lebih mulia dan jauh lebih indah
Saat ku cium kedua tanganmu
Ku berkati diriku sendiri
Jiwaku tidak mendamba perpisahan
Sebab engkau adalah bagian dari diriku
Mataku tak pernah jenuh memandangmu
Sebab engkau adalah cahaya bagiku
Mendekatlah padaku
Ayo ke sini
Mendekatlah kekasihku
Datanglah di sampingku
Dan biarkanlah aku mengobati rasa rinduku padamu
*Nada-nada Cinta Kahlil Gibran*
sumber : http://www.yulissamoa.com/puisi-kata-kata-cinta-valentine-day
0 comments:
Posting Komentar