Wakil Ketua Umum Kadin, Anindya N Bakrie
Sektor pangan mempunyai peluang usaha paling menjanjikan saat ini dan di masa mendatang. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia di dunia, sementara jumlah lahan semakin berkurang.
Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Anindya Bakrie, terdapat tiga sektor utama yang menjadi peluang emas yaitu pangan, sandang dan papan.
"Di antara ketiga sektor itu, bidang pangan prospeknya paling terang," ujarnya dalam seminar enterpreneurship di Bandung, Sabtu, 12 Februari 2011.
Anin menjelaskan, pangan merupakan kebutuhan pokok manusia di seluruh dunia. Jumlah populasi penduduk juga terus bertambah, namun jumlah lahan pertanian terus berkurang sehingga mempengaruhi tingkat produksi.
"Tanah tidak bisa dibuat, dan terus berkurang, sedangkan tingkat kebutuhan pangan terus bertambah. Nah di sini letak peluang usaha di bidang pangan terbuka," ujar dia.
Indonesia merupakan negara agraris, yang memiliki peluang besar di sektor pangan. Sayangnya, untuk swasembada pangan saja Indonesia belum bisa. Bahkan, untuk banyak jenis komoditas pangan, Indonesia justru mengimpor, bukan mengekspor. "Karena produksi pangan atau pertanian kita rendah," pungkasnya.
Menurutnya, terdapat beberapa faktor penyebabnya, diantaranya rendahnya dukungan pemerintah dan lembaga keuangan perbankan di sektor pertanian. Petani sulit mengakses permodalan untuk mengembangkan sektor pertanian.
"Kalau pun ada, biasanya hanya pada tingkat pertanian murni, tidak sampai pada upaya pengembangan industri pertanian," ujarnya.
Ia mengaku dapat memahami rumitnya prosedur-prosedur yang menjadi kendala petani atau pun pelaku industri pertanian di tingkat basis. Karena itu mesti dibuat solusi lain yang lebih sederhana, yakni dengan memperbanyak unit usaha koperasi atau lembaga keuangan mikro. Keduanya merupakan lembaga yang secara teknis dapat mengatasi dan menjangkau masalah permodalan di tingkat basis, bahkan yang terbawah sekali pun.
"Cara ini diharapkan bisa mendongkrak produktivitas pertanian kita sehingga bisa sampai swasembada, bahkan juga bisa mengekspor, bukan lagi mengimpor," jelasnya.
Laporan: M Arief Hidayat
• VIVAnews
1 comments:
bagus banget
Posting Komentar