Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada April 2011 terjadi deflasi 0,31%. Utamanya karena penurunan harga pangan sepanjang April 2011.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Senin (2/5/2011).
"Bahan makanan menyumbangkan deflasi 0,48%. Karena sepanjang April harganya menurun 1,9%," tegas Rusman.
Dikatakan Rusman inflasi kumulatif Januari-April 2011 adalah 0,39%, sementara inflasi yoy di April mencapai 6,16%.
Dari 66 kota, sebanyak 57 kota mengalami deflasi dan sisanya 9 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,57%, lalu deflasi terendah di Palu dan Pematang Siantar 1,47%.
Sementara inflasi tertinggi di Ternate 0,52% dan terendah di Palangkaraya 0,05%.
Rusman mengatakan, sepanjang April tetap terjadi kenaikan terhadap kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang harganya naik 0,02%. Kemudian kelompok perumahan dan air juga mengalami kenaikan harga 0,2%.
Sumbangan deflasi terbesar adalah bawang merah yang harganya turun 0,31% yang dan menyumbang deflasi 0,13%. Cabai merah dan cabai rawit menyumbang deflasi 0,11%. Daging ayam ras menyumbang deflasi 0,03%
sumber : http://www.detikfinance.com/
0 comments:
Posting Komentar