Pato mencetak dua gol untuk Milan
Derby Milano nan panas akhirnya menjadi milik AC Milan setelah dengan meyakinkan mereka menumbangkan sang rival, Internazionale dengan skor telak 3-0 di Stadion San Siro, Minggu (3/4) dini hari.
Tensi yang memanas sebelum pertandingan merembet ke dalam alur permainan, di mana kedua kubu tampil penuh determinasi dan semangat juang.
Strategi Rossoneri yang mematahkan ritme permainan Inter dengan berani bermain keras serta mengandalkan kecepatan duet Alexandre Pato dan Robinho untuk menghantam Inter lewat serangan balik, terbukti manjur.
Si Bebek - julukan Pato, membuat publik tuan rumah bersorak setelah ia memecah kebuntuan ketika laga baru berjalan semenit. Berawal dari tembakan Robinho yang gagal diantisipasi sempurna oleh Julio Cesar, bola muntah langsung diteruskan oleh Pato untuk membawa Milan unggul 1-0.
Pato terus menjadi ancaman bagi pertahanan Nerazzurri dengan kecepatannya dan beberapa kali sanggup menembus pertahanan Inter, sementara Inter tak bisa mendobrak rapatnya tembok pertahanan sang rival.
Peluang terbaik Inter baru lahir di menit ke-19 ketika Giampaolo Pazzini menerobos masuk kotak penalti, dan meski ditempel ketat Gianluca Zambrotta ia masih mampu melepas tembakan kaki kanan dari jarak dekat. Sayang, bola masih bisa dihentikan kiper Christian Abbiati.
Milan terus menunjukkan ancaman mereka lewat sejumlah serangan balik sporadis, dan di menit 37 mereka nyaris menggandakan keunggulan setelah tembakan jarak jauh Mark Van Bommel membentur Cristian Chivu dan menerpa deras ke mistar gawang.
Inter balik menekan dan semenit kemudian sundulan Thiago Motta menerima umpan tendangan sudut Wesley Sneijder mengarah tepat ke gawang Milan, beruntung Abbiati bergerak sigap menepis bola.
Serangan demi serangan dilakukan kedua kubu namun hingga babak pertama usai kedudukan 1-0 untuk Milan tetap tak berubah.
Inter berusaha bangkit di babak kedua dan bermain lebih agresif, namun itu justru meninggalkan celah di pertahanan mereka. Buntutnya pelanggaran Chivu saat menjatuhkan Pato pun berbuah kartu merah, dan Inter harus berjuang dengan 10 pemain.
Unggul jumlah pemain membuat Milan bermain lebih nyaman dan mendikte tempo pertandingan. Permainan passing mereka mampu membuat para pemain Inter mati kutu dan hanya bisa berlari mengejar bola.
Dan gol kedua Milan yang sepertinya tinggal menunggu waktu, akhirnya hadir di menit 62.
Umpan Clarence Seedorf diterima Ignazio Abate yang tak terkawal di sisi kanan kotak penalti Inter. Bek muda Milan itu melepas tembakan silang ke depan gawang, dan Pato dengan refleks menanduk bola melewati Julio Cesar.
Tak mau menyerah begitu saja, Inter menyuntikkan tenaga di lini depan dengan memasukkan Diego Milito, namun strategi itu pun tak menampakkan hasil.
Milan bahkan mendapatkan dua kali peluang emas lewat kaki Robinho, namun penampilan bagus Julio Cesar mampu menggagalkan upaya kompatriotnya dari Brasil itu.
Antonio Cassano masuk menggantikan Robinho di menit 80 dan di menit akhir ia sukses menerima umpan lambung Seedorf di kotak penalti, namun belum sempat melepas tembakan ia dijatuhkan oleh kapten Inter, Javier Zanetti. Wasit pun menunjuk titik putih.
Cassano sendiri yang maju menjadi algojo dan tendangannya mampu memperdaya Julio Cesar - Milan pun menjauh 3-0.
Sayangnya antusiasme Cassano harus dibayar mahal setelah ia diganjar kartu kuning akibat melepas kostumnya saat melakukan selebrasi, dan di injury time pelanggarannya pada Ivan Cordoba memberinya kartu kuning kedua.
Namun tak lama kemudian, wasit meniup peluit panjang dan Rossoneri pun menahbiskan diri mereka menjadi penguasa kota Milan sekaligus memantapkan posisi di puncak klasemen, menjauhi Inter dengan selisih lima poin.
sumber : bola.net
0 comments:
Posting Komentar