YOGYAKARTA - Dalam sejarahnya, Kereta Kanjeng Nyai Jimat milik Sultan HB I dianggap sebagai sesepuh karena paling tua usianya ketimbang kereta lain milik keraton. Kereta Kanjeng Nyai Jimat saat ini sudah berusia 260 tahun.
Kereta ini buatan Belanda pada 1750 sebagai hadiah dari Gubernur Jenderal Jacob Mossel. Kereta yang biasa digunakan sebagai alat transportasi oleh pendiri Keraton Yogyakarta (Sri Sultan HB I) sampai Sri Sultan III ini ditarik dengan delapan kuda.
Kereta Kyai Mondro Juwolo juga buatan Belanda pada 1800. Kereta yang sudah berusia 210 tahun ini merupakan kereta kebesaran Adi Mas Ontowiryo atau Pangeran Diponegoro. Kereta yang ditarik dengan enam kuda ini menjadi saksi kesejarahan pada Perang Diponegoro pada 1825-1830.
Dua kereta di atas serta sejumlah kereta milik Keraton Yogyakarta setiap Selasa atau Jumat Kliwon pada bulan Syuro atau bulan pertama pada kalender Jawa wajib dijamas. Jamasan dipimpin oleh sesepuh abdi dalem keraton.
"Kereta Kanjeng Nyai Jimat merupakan kereta utama yang wajib dijamas setiap tahun dengan diiringi kereta pendamping," ujar Sesepuh Abdi Dalem Museum Kereta Keraton Mas Kliwong Roto Maryono.
sumber : http://news.okezone.com/read/extend/2010/12/28/345/407955/kereta-pangeran-diponegoro-hadiah-dari-belanda
0 comments:
Posting Komentar