(FOTO ANTARA/Aco Ahmad)
Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, H. Anwar Adnan Saleh menegaskan, petani di daerahnya harus diberikan perhatian dengan porsi yang besar guna meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Dari 1,2 juta penduduk Sulbar, sekitar 60 persen menggantungkan hidupnya melalui pertanian. Makanya, kami harus berpikir jauh untuk menyusun berbagai strategi untuk meningkatkan taraf hidup petani di Sulbar tanpa harus mengabaikan profesi lain," kata Gubernur di Mamuju, Minggu
Grand strategi pembangunan yang dilaksanakan melalui empat strong point pembangunan pada poin ketiga yakni revitalisasi pertanian dan perkebunan dimaksudkan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan petani di Sulbar.
Ia mengemukakan, implementasi dari arah kebijakan melakukan revitalisasi pertanian dan perkebunan itu dibuktikan dengan melahirkan program peningkatan produksi dan mutu kakao yang kemudian diangkat menjadi program nasional melalui Gernas pro kakao yang dicanangkan sejak tahun 2008 silam.
"Kita terobsesi besar untuk tetap mengembangkan kakao menjadi komoditas unggulan yang saat ini telah mampu menyubangkan 20 persen dari produksi nasional. Bahkan saya bermimpi Sulbar kelak di Indonesia menjadi sebagai penghasil kakao terbesar kedua di dunia menggeser Ghana," ungkapnya.
Anwar menjelaskan, program gernas telah dirasakan manfaatnya oleh petani yang diharapkan mampu menghasilkan produksi kakao 400 ribu ton per tahun.
Politisi Partai Golongan Karya ini menambahkan, target produksi kakao yang dicanangkan pada lima kabupaten di Sulbar minimal meningkat dari capaian tahun 2009.
"Produksi kakao di Sulbar tahun ini sekitar 230 ribu ton, dan akan kami pacu hingga meningkat dan mencapai target sekitar 400 ribu ton pada 2011," katanya.
Ia mengatakan, Pemprov Sulbar optimistis akan mencapai target produksi kakao hingga sekitar 400 ribu ton pada 2011 karena gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao (Gernas Pro Kakao) di Sulbar dianggap berhasil.
Ia mengatakan, berdasarkan penilaian pemerintah melalui monitoring dan evaluasi, sekitar 99 persen gernas pro kakao di Sulbar dianggap berhasil dijalankan di lapangan melalui kerja sama pemerintah dan petanit.
"Program peremajaan, rehabilitasi, dan intensifikasi yang dijalankan dalam proyek gernas pro kakao selama setahun, hasilnya mulai tampak pada 2010 meskipun pada tahun sebelumnya hasilnya belum tampak," ujarnya. (T.KR-ACO/F003)
Sumber : http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/22460/gubernur--petani-sulbar-harus-diperhatikan
0 comments:
Posting Komentar