FIFA akhirnya terpanggil mengatasi kisruh PSSI. Komite Darurat FIFA mengambil sikap turun tangan langsung dalam proses rekonsiliasi agar roda sepakbola nasional bisa kembali ke jalur yang benar.
Komite Normalisasi dibentuk untuk menggantikan Komite Eksekutif PSSI. Komite Normalisasi juga bertindak selaku Komite Pemilihan yang akan mengorganisir pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 (Baca: Soal Kisruh PSSI, FIFA Bentuk Komite Normalisasi). Kebijakan ini didasari estimasi bahwa Nurdin Halid, Ketum PSSI saat ini, dianggap tidak cakap dalam memimpin.
Komite Darurat FIFA menganggap Nurdin tidak mampu mengontrol persepakbolaan Tanah Air. Estimasi itu didasari ketidakmampuan Nurdin merangkul Liga Primer Indonesia (LPI) atau bila perlu membubarkannya karena tidak di bawah persetujuan PSSI.
FIFA juga menemukan fakta Nurdin serta Sekretaris Jenderal Nugraha Besoes tidak mampu mengejewantahkan Electoral Code Standar FIFA dalam menggelar kongres pembentukan Komite Pemilihan yang nantinya akan menggodok calon Ketum PSSI 2011-2015. Seperti diketahui, Nugraha telah dianggap berbohong oleh FIFA dengan mengatakan induk asosiasi sepakbola internasional itu meminta kongres PSSI di Pekanbaru pada 26 Maret lalu dibatalkan
Atas dasar laporan delegasi FIFA yang diutus ke Pekanbaru, Riau, dan mempelajari fakta-fakta lain, Komite Darurat FIFA mengambil kesimpulan: Ketum PSSI (Nurdin) telah kehilangan kredibilitas di mata publik nasional dan tidak lagi memiliki posisi legal dalam mengawal proses mengatasi krisis yang tengah menimpa persepakbolaan Indonesia.
Dengan demikian, keputusan FIFA ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. Akhir bulan lalu Menegpora Andi Alfian Mallarangeng mengambil sikap tidak mengakui kepengurusan PSSI di bawah Nurdin Halid
sumber : http://www.liputan6.com/
Komite Normalisasi dibentuk untuk menggantikan Komite Eksekutif PSSI. Komite Normalisasi juga bertindak selaku Komite Pemilihan yang akan mengorganisir pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 (Baca: Soal Kisruh PSSI, FIFA Bentuk Komite Normalisasi). Kebijakan ini didasari estimasi bahwa Nurdin Halid, Ketum PSSI saat ini, dianggap tidak cakap dalam memimpin.
Komite Darurat FIFA menganggap Nurdin tidak mampu mengontrol persepakbolaan Tanah Air. Estimasi itu didasari ketidakmampuan Nurdin merangkul Liga Primer Indonesia (LPI) atau bila perlu membubarkannya karena tidak di bawah persetujuan PSSI.
FIFA juga menemukan fakta Nurdin serta Sekretaris Jenderal Nugraha Besoes tidak mampu mengejewantahkan Electoral Code Standar FIFA dalam menggelar kongres pembentukan Komite Pemilihan yang nantinya akan menggodok calon Ketum PSSI 2011-2015. Seperti diketahui, Nugraha telah dianggap berbohong oleh FIFA dengan mengatakan induk asosiasi sepakbola internasional itu meminta kongres PSSI di Pekanbaru pada 26 Maret lalu dibatalkan
Atas dasar laporan delegasi FIFA yang diutus ke Pekanbaru, Riau, dan mempelajari fakta-fakta lain, Komite Darurat FIFA mengambil kesimpulan: Ketum PSSI (Nurdin) telah kehilangan kredibilitas di mata publik nasional dan tidak lagi memiliki posisi legal dalam mengawal proses mengatasi krisis yang tengah menimpa persepakbolaan Indonesia.
Dengan demikian, keputusan FIFA ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. Akhir bulan lalu Menegpora Andi Alfian Mallarangeng mengambil sikap tidak mengakui kepengurusan PSSI di bawah Nurdin Halid
sumber : http://www.liputan6.com/
0 comments:
Posting Komentar