Pangeran William berkendara dengan istrinya, Kate Middleton
Prosesi di Gereja Westminster Abbey hingga ciuman di balkon Istana Buckingham, London, adalah puncak hari pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton, 29 April 2011. Namun, klimaks lain menyusul. Publik di luar istana kian histeris ketika Pangeran William dan istri - yang kini bergelar Duke dan Duchess of Cambdridge--berdua keluar dari istana.
Menuju tempat persinggahan mereka di Clarence House, seperti disiarkan BBC, dua sejoli calon pewaris tahta kerajaan Inggris itu mengendarai mobil Aston Martin Volante kap terbuka dengan plat mobil bertuliskan "Ju5t WED" berhias balon-balon. William memegang kemudi, sedangkan Kate duduk di sampingnya sambil melambaikan tangan kepada publik di segala penjuru.
Menurut kantor berita Associated Press, mobil dibeli ayah William, Pangeran Charles, pada 1969. Namun, bahan bakarnya sudah diganti, dari bensin konvensional menjadi berbahan bakar bioethanol, yang diolah dari ampas anggur ramah lingkungan. Ini tidak pernah terjadi dalam sejarah pernikahan keluarga kerajaan Inggris, termasuk ayah William dan neneknya, Ratu Elizabeth II.
Mereka masing-masing menumpang mobil saat menuju tempat pemberkatan nikah di Westminster Abbey. Dari situ, William dan istri berkompromi dengan naik kereta kuda kerajaan buatan 1902 menuju Istana Buckingham, sebelum akhirnya keluar lagi dengan mobil.
Tampaknya William dan Kate sengaja memasukkan unsur-unsur moderen dalam pernikahan kerajaan. Mereka mewakili tradisi para pengantin muda zaman sekarang, yang serba praktis dan minimalis. Tentunya sangat berbeda dengan orang tua William saat mereka menikah 30 tahun lalu, yaitu tidak melulu naik kereta kuda dengan kawalan pasukan kerajaan.
Ini juga terlihat dari gaun pengantin mempelai perempuan, yang juga menjadi salah satu daya tarik pernikahan kerajaan Inggris. Gaun dikenakan Kate mewakili perpaduan gaya tradisional monarki dengan pendekatan moderen berciri minimalis.
Terpilihnya rumah mode milik perancang ternama, Alexander McQueen, untuk membuat busana pengantin Kate tidak lepas karena kekhasan rancangan mereka menonjolkan keindahahan alami, serta teknik jahitan tradisional. Dalam situs resmi pernikahan Pangeran William dan Kate, officialroyalwedding2011.org, diungkapkan detil desain gaun yang dikerjakan Sarah Burton.
Gaun ini ternyata melambangkan keabadian, karena dibuat secara bersama-sama oleh para pengerajin dari seluruh Inggris. Desain gaun sarat seni dan kerajinan bermaterial asli, serta detil romantis. Desain Sarah Burton ini mengacu pada warisan kerajaan, dengan potongan dan hiasan rumit sesuai karakter khas, kontemporer dan feminin.
Keuntungan bagi Inggris
Pernikahan moderen William dan Kate itu tak saja mendapat sambutan gegap gempita dari banyak manusia di London dan kota-kota lain di penjuru Inggris. Melalui siaran langsung televisi yang ditayangkan BBC, hajatan itu mendapat perhatian miliaran pasang mata di berbagai belahan dunia.
Di Indonesia, masyarakat pun menyambut antusias jalannya pernikahan William-Kate. Dalam resepsi di suatu hotel di Jakarta, Gubernur DKI Fauzi Bowo, mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda hingga desainer kondang Harry Dharsono menyaksikan dengan antusias perayaan pernikahan anggota Kerajaan Inggris itu dari layar televisi lebar.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Martin Hatfull, senang dengan besarnya perhatian publik di Indonesia atas pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton. "Selama berhari-hari media massa di sini sudah menyajikan liputan yang intensif atas pernikahan pangeran kami dan publik menyambutnya dengan antusias," kata Hatfull, yang sudah bertugas tiga tahun di Indonesia.
Menurut Hatfull, hari pernikahan William dan Kate itu menimbulkan dampak penting bagi rakyat Inggris, karena ini dianggap sebagai momen menyambut dua hajatan besar di negara itu, yang akan berlangsung tahun depan.
Pertama, rakyat Inggris akan merayakan 60 tahun bertahtanya nenek William, Ratu Elizabeth II, yang pada hari pernikahan cucunya masih tampak sehat dan segar. Selain itu, pada pertengahan 2012, London akan menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar, Olimpiade.
Selain itu, besarnya antusiasme rakyat Inggris merayakan pernikahan William-Kate turut mendongkrak kepercayaan diri mereka untuk pulih dari resesi keuangan, yang menghantam negeri itu pada 2007-2008. Momen ini pun turut membangkitkan pendapatan di sektor pariwisata. Banyak turis dari mancanegara datang pada hari pernikahan spesial itu, dan penjualan suvenir bergambar anggota keluarga kerajaan Inggris pun meningkat
"Perayaan pernikahan ini turut menimbulkan suplemen besar bagi turisme. Asosiasi pengelola hotel Inggris melaporkan adanya lonjakan tingkat hunian jelang hari pernikahan. Kalangan penjual di kawasan West End, London, yakin bahwa akhir pekan ini mereka bisa mendatangkan pemasukan puluhan juta pound sterling," kata Hatfull.
"Maka, ada proyeksi dalam dua belas bulan ke depan, bila digabungkan dengan dua ajang besar di atas, kalangan industri wisata di Inggris optimistis bisa menggenjot pemasukan besar. Dalam dua tahun mendatang, pendapatan di sektor pariwisata bisa mencapai hingga 2 miliar pound sterling," kata Hatfull.
sumber : VIVAnews
0 comments:
Posting Komentar