Keberadaan 'orang ketiga' dalam sebuah hubungan percintaan atau hubungan suami-istri memang kadang sering tidak "terlacak", sehingga tak jarang membuat jalinan antara pasangan tidak terselamatkan.
Namun ibarat penyakit, keberadaan 'orang ketiga' atau perusak sebuah hubungan bisa diwaspadai atau dideteksi. Jadi sedini mungkin keberadaannya bisa segera diketahui dan diambil langkah untuk 'mengenyahkannya' dari hubungan Anda dan si dia.
Jalin komunikasi
Permasalahan tidak akan pernah muncul atau bisa diminimalkan, jika komunikasi Anda dan pasangan terjalin lancar. Hal-hal yang mungkin bisa membahayakan hubungan Anda berdua bisa dengan cepat terselesaikan, jika Anda berdua dapat menjalin pembicaraan aktif dua arah secara intensif, sehingga hal itu bisa menjadi fondasi yang kuat dalam memahami karakter atau sifat, serta mendengarkan secara langsung keinginan masing-masing.
Berikan kepercayaan
Perasaan cemburu memang kerap disebut-sebut sebagai 'penyedap rasa' dalam sebuah hubungan. Akan tetapi, rasa cemburu tidak bisa dijadikan 'senjata' untuk mengukur seberapa kadar cinta pasangan terhadap Anda.
Maka, untuk menormalkan kadar cemburu agar tidak berlebihan dalam sebuah hubungan, harus diimbangi dengan kepercayaan dari masing-masing individu yang menjalin hubungan.
Dengan demikian, masing-masing dari Anda berdua bisa tetap memiliki 'zona' pribadi Anda sebagai makhluk individu dan sosial dan bisa tetap menjadi diri Anda sendiri, dan hal itu (kepercayaan) bisa menjaga hubungan Anda berdua dari salah paham atau rasa cemburu yang kelewat batas, sehingga memudahkan "oknum-oknum" yang memang menginginkan hubungan Anda berdua berakhir, dapat leluasa mengobrak-abrik jalinan cinta yang sudah susah payah Anda berdua bangun selama ini.
Pilih bantuan yang tepat
'Orang ketiga' bisa saja adalah orang-orang terdekat Anda dan pasangan. Maka sebisa mungkin, jika Anda dan si dia memiliki masalah yang berhubungan dengan hubungan pribadi Anda berdua, sebaiknya selesaikan masalah itu berdua saja.
Kalaupun Anda berdua butuh bantuan untuk menjadi mediator, sebaiknya pilihlah orang yang lebih dewasa atau orang terdekat Anda berdua yang bisa dipercaya bisa membantu membawa hubungan Anda berdua ke arah yang lebih baik.
sumber : http://www.hanyawanita.com/_relationship/him_us/article.php?article_id=11229
0 comments:
Posting Komentar