MOS SERENTAK. Sebanyak 21.340 siswa mengikuti masa orientasi yang digelar Pemerintah Kota Makassar secara serentak dan terpusat di Lapangan Karebosi, Senin 11 Juli.
Masa orientasi siswa (MOS) yang digelar Pemerintah Kota Makassar secara serentak dan terpusat di Lapangan Karebosi, tercatat sebagai rekor baru di Museum Rekor Indonesia (MuRI). Masa orientasi siswa yang diikuti 21.340 pelajar itu merupakan sejarah baru yang tercatat di Indonesia
"Kami sangat apresiatif sekali dengan dinamika sosial di Makassar. Pemecahan rekor MOS dengan peserta terbanyak ini merupakan rekor kesekian kalinya yang pernah diukir kota ini. Rekor peserta MOS terbanyak dan pertama di Indonesia," kata Manajer Museum Rekor Indonesia, Sri Widayati, di sela-sela acara kemarin.
Rekor baru di MuRI ini tercatat dengan nomor, 4986/R.MURI/VII/2011. Plakat Rekor dari MURI diserahkan langsung kepada Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin. Selain plakat, rekor juga diserahkan penghargaan kepada KeKer FAJAR sebagai pencetus dan pemrakarsa pendukung MOS secara serentak.
Penghargaan diberikan kepada Manajer PT Media Fajar, Nur Hayat. Penghargaan serupa diberikan kepada Insan Muda Demokrat, Andry Arief Bulu. Masa orientasi siswa ini, menurut Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, merupakan ajang untuk memecahkan kebekuan. Juga, memberi ruang interaksi dengan semua pelajar Makassar agar saling mengenal dan melahirkan pertemanan.
"Kami tidak ingin mendengar dan membaca berita tentang adanya perkelahian antar pelajar lagi di kota kita ini. Rekor MuRI ini berkat kerja sama kita semua. Ini piagam untuk kalian semua. Tanpa kalian (pelajar) tidak mungkin kegiatan ini bisa berhasil," terang Ilham Arief. Meski begitu, Ketua Partai Demokrat Sulsel, juga berharap kepada kalangan pelajar untuk lebih mengaktualisasikan dirinya dalam hal penorehan prestasi.
Acara yang digelar hingga pukul 09.00 Wita ini, juga dirangkaikan untuk memperkenalkan sejumlah program yang dilaksanakan Pemkot Makassar yang melibatkan kalangan pelajar. Contohnya, Gerakan Makassar Gemar Membaca, dan Makassar Green and Clean. Ini dimaksudkan masyarakat banyak dan masyarakat lainnya memahami dan terlibat untuk berpartisipasi.
Tidak hanya itu, sebelumnya juga dilaksanakan penyerahan simbolis 100 bibit pohon sebagai bentuk gerakan MOS lingkungan di seluruh sekolah di Makassar. Penyerahan secara simbolis bibit pohon ini diberikan kepada pelajar yang mewakili sekolahnya. Di antaranyam SMKN 5 Makassar, SMAN 1 Makassar, SMA 20 Makassar, SMPN 20 Makassar, SMPN 8 Makassar, dan SMPN 2 Makassar.
"Kami memiliki sejumlah program yang sangat terkait dengan keterlibatan pelajar, seperti Gerakan Makassar Gemar Membaca, serta Makassar Green and Clean," papar Ilham. Semarak MOS di Lapangan Karebosi, semakin menggairahkan para pelajar dengan kehadiran Ardina Rasti. Wanita berusia 25 tahun yang memiliki nama lengkap RA Ardina Rasti Widiani ini menyanyikan beberapa buah lagu.
Seluruh pelajar yang hadir langsung mengelilingi penyanyi sekaligus bintang sinetron ini. Bahkan, tidak sedikit yang ingin bersalaman. Beberapa peserta mencubit pipi dara kelahiran 6 Januari ini. Meski begitu, kalangan pelajar ini lumayan tertib. Masalah tertib ini juga sempat dibahas Kapolrestabes Makassar Kombes Pol, Muhammad Nur Syamsu.
Dia berharap agar kalangan pelajar tertib selama berkendara di jalan. "Kami juga berharap para pelajar tertib dalam berkendara di jalan," paparnya. Dengan tertib lalu lintas tentunya akan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas. Sebab, sebanyak 440 orang yang meninggal di Makassar karena kecelakaan lalu lintas di jalan. "Karena itu berhati – hatilah," ujarnya.
Ribuan pelajar yang hadir di lapangan Karebosi ini menyambut positif anjuran tersebut. Di hadapan Ilham, ribuan pelajar berjanji untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor di jalan.
Donasi Buku
Sementara itu, melihat animo masyarakat yang tinggi untuk membaca program Gerakan Makassar Gemar Membaca, mulai merancang untuk menggalakkan donasi buku.
Menurut Ketua Insan Muda Demokrat Indonesia yang juga Duta Baca Makassar Andry Arief Bulu, donasi buku yang dilakukan dengan cara membuka loket-loket penerimaan sumbangan buku bekas di pusat perbelanjaan.
Diakuinya, ide ini tidak-lah mahal. Sebab, buku pelajaran yang dimiliki oleh siswa yang naik kelas atau naik ketingkatan yang lebih tinggi, tentunya dapat diestafetkan kepada pelajar lainnya yang tergolong tidak mampu dari sisi ekonomi yang tengah sekolah di jenjang yang lebih rendah. "Dengan satu anak menyumbang satu buku, pasti dampaknya akan sangat besar sekali," kuncinya.
sumber : http://www.fajar.co.id/read-20110712011853-mos-catat-rekor-muri
0 comments:
Posting Komentar