MAMUJU — Rencana Pemprov Sulbar untuk membangun PLTA Karama terus berjalan. Jumat 3 Februari, Pemprov Sulbar dan Unhas Makassar membangun kesepakatan untuk melakukan kajian terhadap seluruh kondisi di wilayah yang terkena dampak langsung pembangunan tersebut.
Dalam kesepakatan yang ditandatangani Jumat kemarin di Auditorium Kantor Gubernur Sulbar, Unhas akan membentuk sebuah tim yang terdiri dari beberapa unsur diantaranya sosiologi, antropologi, ekonomi, dan demografi.
Tim ini bertugas melakukan kajian dari berbagai disiplin ilmu untuk mempelajari dan memberikan laporan kepada Pemprov Sulbar tentang dampak yang akan terjadi jika pembangunan PLTA Karama itu tetap berjalan.
“Kami belum mengetahui dan belum melihat Kalumpang dan Bonehau sehingga nanti ada tim yang akan turun. Kita akan melakukan kajian bersama seluruh stakeholders seperti tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, mahasiswa, serta sejumlah pihak lain untuk mendapatkan masukan yang lebih objektif,” papar Rektor Unhas Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi.
Idrus menyatakan, Unhas akan melaksanakan kerjasama ini secara profesional dan penuh tanggung jawab selaku institusi akademik yang mengedepankan integritas, independensi, serta nilai-nilai pendidikan.
Untuk itu, Idrus menyatakan tidak akan terpengaruh oleh tekanan atau hal lain di luar objektifitas dan akan memberikan laporan sesuai kondisi lapangan. “Wajar saja kalau masyarakat tidak setuju. Kita harus mempelajari apa yang tidak disetujui melalui suatu komunikasi. Tidak mudah membuka cara berfikir masyarakat karena masing-masing punya pemikiran yang beda,” sebut Idrus saat menyampaikan sambutan.
Rencananya, tim yang diisi sejumlah akademisi bertitel profesor dan doktor ini akan melakukan kajian selama tiga bulan. Hasil kajian tersebut akan menjadi rekomendasi mengenai apa yang harus dilakukan Pemprov Sulbar.
Sementara itu, Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh menyatakan kerjasama ini adalah lanjutan dari berbagai kerjasama tahun-tahun sebelumnya seperti penyusunan program Bangun Mandar maupun Gernas Pro-Kakao.
Hal ini berdasarkan kesepahaman tentang kerjasama pemerintahan dan pembangunan dalam rangka optimalisasi lembaga masing-masing. Anwar meyakinkan, Pemprov Sulbar tidak pernah berfikir ingin menyengsarakan masyarakatnya sehingga berharap agar apa yang akan dilaksanakan ini dapat diterima semua pihak.
“Saya akan menghormati apapun hasil kajian dari Unhas. Tentunya lembaga pendidikan yang merupakan terbesar di Indonesia Timur ini akan menjaga kredibilitas dan komitmen sehingga akan menghasilkan kajian yang akademis dan transparan. Jangan ada dusta di antara kita,” sebut Anwar.
Sebelumnya, Anwar Adnan Saleh telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan BUMN terkemuka di China yang bernama China Gezhouba Group Corporation (CGGC) untuk melakukan pembangunan PLTA Karama pada tahun 2010 lalu. Penandatanganan itu dilakukan di hadapan Wakil Presiden RI Boediono dan Perdana Menteri China Wen Jiabao.
Gubernur Anwar Adnan Saleh bahkan telah melakukan kunjungan ke negeri China untuk melihat PLTA terbesar di dunia Three Gorges yang dibangun CGGC untuk melakukan perbandingan bangunan dan teknologi.
sumber :
- LAPORAN: SUDIRMAN SAMUALL
- http://www.radar-sulbar.com/sosial-budaya/unhas-kaji-kondisi-kalumpang-bonehau/
0 comments:
Posting Komentar