Indogreen Forestry Expo adalah pameran kehutanan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan sejak 2009. Indogreen menampilkan potensi yang sangat besar pada sektor kehutanan, pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian hutan, hasil hutan baik hutan kayu maupun non kayu, produk olahannya dan peralatan pemanfaatan hutan. Pameran ini juga mensosialisasikan program dan tindakan nyata pemerintah dan pihak swasta dalam melaksanakan pembangunan hutan berkelanjutan termasuk reklamasi hutan dan lahan bekas tambang. Pameran tersebut diikuti oleh lembaga pemerintah departemen, pemerintah daerah, perusahaan kehutanan, perusahaan pertambangan, perusahaan minyak dan gas dan lembaga swadaya masyarakat yang memiliki perhatian yang besar pada pengelolaan, pemanfatan dan pelestarian hutan.
Mengingat skala dan pentingnya pameran tersebut Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut bersama-sama dengan Eselon I lingkup Kementerian Kehutanan dalam satu kesatuan booth Kementrian Kehutanan. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan menampilkan bagaimana hutan memberikan manfaat bagi masyarakat. Aneka usaha yang diperoleh dari hasil hutan bukan kayu telah dijalankan oleh kelompok usaha produktif yang dibina oleh Penyuluh Kehutanan.
Sebagai contoh karya nyata pemberdayaan, Badan P2SDMK menampilkan Kelompok Usaha Produktif (KUP) Sumber Rejeki dari Kabupaten Kulon Progo DI Yogjakarta, KUP Madu Sari dari Kabupaten Lampung Timur dan KUP Wana Tirta dari Kabupaten Lampung Selatan yang merupakan KUP binaan Penyuluh Kehutanan yang telah memperoleh bantuan dana pendampingan dari dana dekonsentrasi dan telah berhasil mengembangkan usahanya.
Hasil-hasil yang dipamerkan KUP Sumber Rejeki adalah pemanfaatan hasil tanaman di bawah tegakan hutan rakyat / HKM berupa Gula Semut dengan varian jahe, temulawak, kunyit, lengkuas, kunyit putih, kencur, kunci, vanilla, kayu manis dan sirup jahe temu lawak. Sedangkan, KUP Madu Sari menampilkan berbagai hasil hutan non kayu berupa madu dan lilin, susu kambing, suplemen kambing PE, keripik singkong dan pisang, kakao fermentasi, gula kelapa dan bibit karet, pala, manggis, randu, karet 3 in 1 (1 karet, 2 pulai). Sedangkan, KUP Wana Tirta menampilkan piring batang kelapa, miniatur kapal phinisi dari bambu, emping, manisan pala, madu dan bibit pohon. Dalam kunjungan Menteri Kehutanan ke stand Badan P2SDM Kehutanan ada yang menarik dari hasil percobaan Suyoto, SP (Penyuluh Kehutanan Lapangan) dari Lampung Timur yaitu bibit karet 3 in 1 yang terdiri dari satu pohon karet dan 2 pohon pulai yang dapat menghasilkan getah lima kali lipat dari bibit karet biasa. Dari pameran tersebut KUP juga dapat memasarkan produk-produknya dengan skala nasional. Siapa menyusul…?????????????????????
JAKARTA CONVENTION CENTER 14-17 APRIL 2011
sumber : http://bp2sdmk.dephut.go.id/
0 comments:
Posting Komentar