Serangan jantung
Jantung koroner merupakan salah satu pembunuh paling ditakuti di seluruh dunia. Penyakit ini mulai menyerang mereka yang berusia produktif. Sebanyak 80 persen pengidapnya meninggal secara mendadak, dan 50 persen meninggal tanpa gejala sebelumnya.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. P. Tedjasukmana, SpJP, mengatakan, angka kematian akibat akibat penyakit jantung di Indonesia mencapai 26 persen. Itu terjadi ketika pembuluh darah koroner mengalami penyempitan akibat kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) yang mengendap.
Menurutnya, kolesterol jahat adalah faktor risiko utama penyebab penyakit jantung koroner. Karenanya, kadar kolesterol dalam darah harus terkontrol agar tak memicu penyakit kardiovaskuler.
"Jika LDL kolesterol berlebih dan menumpuk dalam pembuluh darah dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke, bahkan kematian mendadak," katanya saat talkshow 'Pfizer 3 Ring Peduli Kolesterol' di Fitness First, Senayan City, di Jakarta.
Untuk itu, penting menerapkan pola hidup sehat untuk mengontrol kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Lakukan tiga pendekatan: olahraga secara teratur, pola makan sehat, dan mengecek kadar kolesterol secara teratur.
“Jika seseorang telah memiliki kadar kolesterol yang tinggi, di samping wajib melakukan perubahan pola hidup sehat, maka obat golongan statin tidak hanya efektif menurunkan kadar kolesterol darah, tapi juga efektif menurunkan kematian dan peningkatan penyakit kardiovaskuler,” katanya.
sumber : VIVAnews
0 comments:
Posting Komentar