Perempuan cenderung melakukan seks lebih sedikit disaat hamil. Ini disebabkan karena beberapa ketakutan terkait janin dan menurunnya citra diri, sehingga perlu dimengerti oleh setiap pasangannya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Portugal terhadap 188 wanita berusia 17 sampai 40, diketahui bahwa hampir setengah (44,7 persen) dari wanita melakukan hubungan seksual paling sering di trimester pertama dan sepertiganya (35,6 persen) mengatakan paling sering di trimester kedua.
Sedangkan di trimester ketiga, hanya sepuluh persen yang mengatakan sering melakukan hubungan seks. Dan lebih dari setengahnya mengaku mengalami penurunan hasrat pada periode ini.
Divisi kebidanan umum & ginekologi University Hospitals Case Medical Center di Cleveland Dr. Marjorie Greenfield, dalam bukunya The Working Woman's Pregnancy mengatakan bahwa menurunnya akivitas seksual selama kehamilan disebabkan oleh ketakutan. Bahkan sebagian besar ketakutan tersebut datang dari pihak laki-laki.
"Hanya seperempat (23,4 persen) dari wanita mengaku takut seks dapat menyakiti bayi," ujarnya.
Wanita terkadang merasa tidak akan apa-apa saat berhubungan seks, tetapi suaminya merasa tidak nyaman dengan ide tersebut. Beberapa pria mengatakan mereka merasa si jabang bayi akan menonton aktivitas tersebut dan merasa tersakiti.
Selain itu, 40 persen wanita menganggap dirinya kurang menarik ketika mereka sedang hamil.
Di sisi lain, setengah dari peserta survei mengatakan kepuasan seksual yang mereka dapatkan selama kehamilan akan tetap sama seperti sebelum hamil. Mereka juga tidak merasakan penurunan minat seksual terhadap pasangan.
"Secara umum, masih banyak wanita menganggap seks selama kehamilan bisa mengakibatkan aborsi, padahal seks selama kehamilan tidaklah berbahaya," tuturnya.
Greenfield menjelaskan ada beberapa kondisi selama kehamilan yang membuat seks itu tidak aman seperti wanita dengan gejala plasenta previa. Ini terjadi bila plasenta terletak lebih rendah di dalam rahim.
"Mengenai plasenta selama berhubungan seks dapat menyebabkan sang ibu mengalami pendarahan," lanjutnya.
Meniupkan udara ke dalam vagina juga suatu yang tidak aman saat melakukan oral seks sehingga perlu berhati-hati.
"Tapi dibalik semua itu, penting bagi setiap pasangan memahami bahwa keinginan dan citra diri akibat perubahan hormonal dan kelelahan sangat mempengaruhi hasrat dan fungsi seksual wanita," ungkapnya.
sumber : TRIBUNNEWS.COM
0 comments:
Posting Komentar