Kabar mengejutkan datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dalam waktu dekat, dia akan meninggalkan posisinya sebagai menteri karena ditawari menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Kabar itu pun disikapi beragam oleh banyak pihak. Ada yang beranggapan bahwa tawaran tersebut membawa nama harum bangsa, namun ada juga yang beranggapan Sri tidak nasionalis karena lebih memilih posisi tersebut ketimbang tetap berjuang di Tanah Air.
Sri Mulyani memang dikenal sebagai primadona Indonesia. Kebijakannya yang diambil dinilai brilian. Bahkan, secara terang-terangan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji kinerja Ani (sapaan Sri Mulyani) karena mampu membawa Indonesia keluar dari krisis dunia yang terjadi beberapa waktu lalu.
Ani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 48 tahun silam. Selulusnya dari SMA, Ani mengeyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, tepatnya pada 1981. Setelah lima tahun menuntut ilmu di Kampus Kuning, Ani akhirnya hijrah ke Negeri Paman Sam dua tahun setelah lulus.
Kala itu, Ani mengambil gelar Master of Science of Policy Economics di Illinois Urbana Campaign hingga tahun 1990. Tak langsung pulang kampung dan beraktivitas di Dalam Negeri, tetapi Ani memilih untuk memantapkan gelar akademisnya dengan mengambil program doktor di kampus yang sama.
Segudang pekerjaan pernah dilakoni Ani. Di antaranya. pernah menjadi asisten dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, asisten profesor di University Illionis, Staf Ahli bidang kebijakan di Bappenas, Anggota Kelompok kerja di BKKBN, hingga menjabat sebagai Kepala di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) di Universitas Indonesia.
Tak disangka, dengan pengalamannya itu membuat jabatan Ani semakin melambung tinggi. Dia pun dipercaya mengemban posisi penting di lembaga pemerintah. Diawali pada tahun 1999, Ani dipercaya menjadi Dewan Ekonomi Nasional, kemudian dia kembali pergi ke Amerika Serikat untuk berkarir menjadi konsultan USAid di Atalanta dan Executive Director International Moneter Found (IMF).
Saat kembali ke Tanah Air, Ani diberi kepercayaan menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas di Kabinet Indonesia Bersatu. Kemudian dipercaya menggantikan Jusuf Anwar sebagai Menteri Keuangan hingga Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua berlangsung saat ini.
Disela kesibukannya, Ani masih memiliki kesadaran sebagai manusia. Dia pun kerap menyisihkan waktunya bersama sang suami Tonny Sumartono, dan ketiga anaknya Dewinta Illiana, Adwin Haryo Indrawan, serta Luqman Indra Pambudi.
Siapa sangka, seorang perempuan yang lahir di sebuah desa ini mampu dikenal masyarakat dunia khususnya para ekonom. Bahkan, Ani juga pernah diberikan penghargaan sebagai salah satu perempuan yang berpengaruh di dunia. Sejajar dengan Oprah Winfrey. Kini, Ani kembali akan pergi dari Tanah Air dan berkantor di Washington DC untuk turut serta membangun perekonomian dunia.
sumber : http://news.okezone.com/
0 comments:
Posting Komentar